FOKUSSATU.ID - Meskipun laporan tentang pengambilalihan Inter Milan oleh PIF, konsorsium dari Arab Saudi yang mengambil alih kepemelikan Newcastle United dalam waktu dekat telah dibatalkan, stabilitas keuangan Suning dan masa depan Inter masih belum jelas, dengan rencana restrukturisasi utang sedang berlangsung.
Perusahaan China Suning terpukul keras oleh pandemi dan menjual beberapa aset untuk mengumpulkan dana selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Setelah Conte, Mourinho Dirumorkan Jadi Kandidat Pelatih Newcastle
Baca Juga: Klaim Segera Diamond Gratis Free Fire Terbaru
Menurut Il Sole 24 Ore, Financial Times versi Italia, Suning terus berjuang dan bekerja sama dengan salah satu bank terbesar Pemerintah, Citic, untuk menyusun rencana restrukturisasi utang.
Situasinya sangat buruk sehingga Inter sekarang mewakili aset terbesar Suning, dan klub baru saja mengumumkan kerugian sebesar €245 juta per tahun.
Itu adalah rekor baru kerugian yang dialami klub sepanjang masa untuk keuangan tim di kompetisi Serie A.
Jadi, sementara klaim surat kabar Libero tentang negosiasi intensif dengan PIF, dana Saudi yang baru saja menyelesaikan pengambilalihan Newcastle United, telah digagalkan oleh Corriere della Sera, faktanya tetap bahwa Suning dan Inter belum keluar dari masalah.***
Artikel Terkait
Ini Jadwal Live dan Line Up Tim Uber Indonesia vs Thailand Dini Hari Nanti
Persib Kehilangan Igbonefo, Kuipers Bicara soal Tandem di Bek Tengah
Persib Tiba-tiba Ubah Rencana, Ini Alasannya
92 Perusuh Ditangkap Sepanjang 2020-2021 dalam Laga Internasional Timnas Inggris
Mike Maignan Harus Istirahat 10 Pekan, AC Milan Resmi Rekrut Kiper Gaek
Pemain Timnas Wales dan Bournemouth David Brooks Divonis Menderita Kanker
Kun Aguero Debut Bersama Barcelona saat Hadapi Valencia Pekan Ini
Genap 40 Tahun, Ibrahimovic Hapus Anggapan Tua Itu Rapuh
Kembali ke Olimpico, Simone Inzaghi Bakal Disambut Hangat Fans Lazio
Setelah Conte, Mourinho Dirumorkan Jadi Kandidat Pelatih Newcastle