FOKUSSATU.ID - Setelah sekian lama rencana pembelian twitter oleh pengusaha ternama Amerika Elon Musk mengalami jalan buntu, akhirnya dia berhasil mengakuisisi raksasa media sosial ini.
Menurut Pakar Politik Amerika Jerry Massie, akuisisi saham twitter adalah kemenangan terbesar sayap kanan atau right wing (kelompok konservatif). Barangkali ini menjadi neraka bagi kelompok sayap kiri diantaranya, kaum liberal radikal, sosialis sampai progresif.
"Sudah saya perkirakan salah satu big echnology terbesar selain Youtube, Meta (Facebook), Instagram yakni twitter bakal lepas ke tangan miliarder industrialis Elon Musk," ujar peneliti dari American Global University tersebut.
Baca Juga: Berikut Jadwal SIM Keliling Kota Bogor hari Sabtu 29 Oktober 2022, Simak Lokasinya
"Siapa kelompok sayap kanan, tak lain adalah kellompok konservatif Republik. Pada presidential election (pemilihan presiden) AS 2020, akun Donald Trump di suspended atau dibanned olwh pemilik Twitter kala itu," kata Jerry.
Dirinya pun sempat berkomentar bisa saja akun Donald Trump di twitter bakal diaktifkan lagi. Pasalnya Elon Musk dan Trump punya chemistry yang sudah terjalin lama.
Partai Demokrat tak akan memiliki sarana untuk berbuat curang pada Pilpres 2024 mendatang, dan waktu dekat ini atau 8 Bovember ada pemilihan mid term kongres, senat sampai Gubernur.
Baca Juga: Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, FKPPIB Deklarasi Lingkar Milenial Jabar
"Dipastikan Partai Republik akan kembali merebut senat dan Kongres. Bisa saja kemenangan di senat 53-47 untuk Partai Republik merebut 230-240 kursi di kongres. Twiter akan memainkan peran yang besar, apalagi hampr 70 persen karyawan serta petinggi twitter dicopot Elon Musk," kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini.
Artikel Terkait
Hasil Survey: Elektabilitas Partai Demokrat Tertinggi, Partai Gerindra dan PKB Merosot
Rumah Besar Partai Demokrat Saksi Pertemuan Anies dan AHY: Chemistry Yang Kuat
Dr.Tedja Gurat Baktinia Apresiasi Deklarasi Anies Baswedan Menjadi Presiden 2024
Ditegur PDIP Soal Kesiapan Nyapres, Ganjar Tetap Katakan Siap
Jangan Sembrono Pilih Calon Presiden, Pakar P3S: Jokowi Sudah Terlalu Jauh Campuri Partai Lain