Tingkatkan Kapasitas Anggota Dalam Penanggulangan Bencana, BPBD Jabar Gelar Uji Alat dan Manfaatnya

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 22:10 WIB
Hadi Rahmat Arjasasmita sebagai Analis Kebencanaan Ahli Muda Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar (Foto kusnadi)
Hadi Rahmat Arjasasmita sebagai Analis Kebencanaan Ahli Muda Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar (Foto kusnadi)

FOKUSSATU.ID - Kesiapsiagaan Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengadakan gelar uji alat dan pemanfaatannya. Sekaligus peningkatan kapasitas anggota dalam penanggulangan bencana.

Hadi Rahmat Arjasasmita sebagai Analis Kebencanaan Ahli Muda Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar mengatakan sesuai dengan rencana kami, kegiatan kali ini secara umum BPBD Jabar berkolaborasi dan bekerjasama dalam membangun silaturahmi dengan BPBD kabupaten kota.

Baca Juga: Peringati Haornas, Ema: Prestasi Kota Bandung Harus Berkelas Internasional

Disamping itu juga kami melakukan pembelajaran tentang bagaimana menangani sebuah kondisi kebencanaan. Dalam kegiatan ini BPBD Jabar melakukan pengujian alat alat urban rescue, ketika menangani sebuah kondisi kebencaanaan.

Perahu karet
Perahu karet (Foto kusnadi)

Alat alat yang dipraktekan diantaranya alat water treatment, pemasangan tenda, pembobol tembok. Pemanfaatan water treatment merupakan kegiatan water rescue yang kita latihkan,” ujar Hadi saat ditemui di Situ Cileunca, Kabupaten Bandung, Senin (12//2022)

Hadi menyebutkan, yang hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Garut. Tidak semua BPBD di berbagai daerah ikut serta. Soalnya peningkatan kapasitas bisa dilakukan secara bertahap agar menyeluruh.

Baca Juga: Pemkot Bandung, Antisipasi Inflasi Dampak Kenaikan BBM Subsidi

“Karena lokasi kegiatan ada di wilayah Kabupaten Bandung, maka hanya kabupaten tetangga yang turut hadir,”sebutnya.

Lanjutnya mengatakan karena kondisi saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dan sudah beberapa laporan kejadian bencana terjadi sehingga kesiapsiagaan wajib kita bangun. Supaya apa kondisinya kita sudah siap untuk menghadapi situasinya.

“Mulai September dan sampai dengan puncaknya di bulan kedua Januari Februari itu sudah memasuki musim hujan. Ditahun ini kami menerima laporan dari 27 Kbupaten/Kota hamper 800 kejadian bencana, sebagian besar kejadiannya bencana hidrometeorologi artinya kaitan dengan banjir tanah longsor angin puting beliung,”tuturnya.

Baca Juga: Tega kah Haaland Bikin Gol ke Gawang Dortmund ? Saksikan Manchester City vs Borussia Dortmund Malam Nanti

Hadi menjelaskan, antisipasi menghadapi cuaca ekstrem saat ini perlu jadi perhatian masyarakat agar bisa lebih waspada khususnya ketika hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur. Sehingga kesiapsiagaan kebencanaan adalah sesuatu yang wajib kita bangun saat ini.

“Dihimbau kepada masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam menghadapi cuaca ekstrim, sebab menurutnya penanggulangan bencana menjadi kondisi yang perlu disikapi oleh semua pihak,”pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnad Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X