FOKUSSATU.ID - Semua orang memiliki kesempatan kedua dalam hidupnya. Tak terkecuali para warga binaan Lapas Perempuan Sukamiskin Kelas II A.
Untuk menjembatani perubahan ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung berkolaborasi dengan Yayasan Anugrah Insan Residivist (AIR) berbagi paket buka puasa dan kajian bersama untuk para warga binaan Lapas Perempuan Sukamiskin Kelas II A dalam acara Dakwah Menjelang Adzan Magrib (Damar) Ramadan, Kamis 28 April 2022.
Yayasan AIR merupakan tempat pembinaan dan pelatihan bagi mantan warga binaan (residivis) atau napi untuk mengubah masa depan mereka menjadi lebih berdaya. Sehingga mencegah para residivis ini untuk tidak melakukan tindakan kriminal lagi.
Baca Juga: Rempeyek Spesial Kacang Rebon, Sajian Cemilan Keluarga di Moment Lebaran
Menyambut positif acara ini, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Perempuan Sukamiskin Kelas II A, Munadiroh berpesan bagi para warga binaan untuk memaksimalkan hari-hari terakhir Ramadan dengan ibadah terbaik.
"Saat ini kita berada di penghujung Ramadan dan beberapa saat lagi kita akan menyambut hari raya Idulfitri. Di lima malam terakhir ini begitu banyak ampunan dari Allah. Mudah-mudahan teman-teman di sini bisa melakukan banyak perubahan dan tetap konsisten melaksanakan kegiatan yang telah dilakukan di bulan suci Ramadan," harap Munadiroh.
Sementara itu, Perwakilan Yayasan Anugrah Insan Residivis (AIR), Willy mengutarakan, jika terali besi merupakan 'sekolah tinggi' yang memberikan banyak pelajaran baginya.
Baca Juga: Tumis Cumi Spesial Pete, Menu Sajian Keluarga di Moment Lebaran
Willy merupakan salah satu mantan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kebonwaru Bandung.
"Saya selalu bangga untuk bilang kalau sekolah tinggi itu ada di terali besi. Ini bukan saling menyalahkan siapapun. Sebab, kalau tidak salah, kita tidak akan ada di sini," ujar Willy yang juga menjadi salah satu pemain di serial Preman Pensiun.
Ia berharap, rekan-rekan warga binaan Lapas Perempuan Sukamiskin bisa mengambil pelajaran dan berubah dari keadaan yang sedang mereka lalui sekarang.
Baca Juga: Es Semangka Spesial India, Sajian Minuman Simple Keluarga di Moment Lebaran
"Perubahan itu memang sakit, banget. Tapi lebih sakit lagi kalau tidak berubah. Saya mewakili Yayasan AIR, siap untuk menerima teman-teman semua yang mau berubah. Prinsip saya, 'Jangan menunggu aku di puncak, tapi temani aku mendaki'," imbuhnya.
Artikel Terkait
Sekitar 51 Persen Penduduk Kota Bandung Generasi Milenial dan Gen Z
Diskominfo Kota Bandung Apresiasi PWI dan IKWI Kota Bandung Bersama SMSI Jabar Berbagi Takjil Gratis
DPRD Kota Bandung Sambut Baik Hadirnya Perwal Bagi Pesepeda , Yuk Cek Draf Perwal Keselamatan dan Fasilitaanya
Bangun Kebudayaan Kota Bandung, Aries Supriatna: Perlu Ada Cetak Biru dan Skema Jelas
Umat Islam Kota Bandung Dipersilahkan Salat Idulfitri, ini Kata Wali Kota Bandung