FOKUSSATU.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam acara Showcase dan Business Matching Tahap Kedua dengan tematik produk alat pertanian, manufaktur, dan alat berat, di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Kamis (14/4).
Mentan Syahrul mengatakan kehadiran dirinya di ajang Business Matching Tahap Kedua ini untuk semakin memperkuat komitmen yang dibangun bersama antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Koperasi dalam meningkatkan kualitas SDM petani dan produk pertanian di Indonesia.
"Dalam tahapan budidaya pertanian, kita butuh banyak alat-alat pertanian dari UMKM," katanya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pasca panen, lebih banyak lagi yang membutuhkannya dalam rangka modernisasi alat-alat pertanian.
Baca Juga: Brand Ambasador DNA Pro, Ivan Gunawan Serahkan Uang SekoperBaca Juga: Brand Ambasador DNA Pro, Ivan Gunawan Serahkan Uang Sekoper
"Misalnya, buah-buahan, pasti butuh yang namanya Cold Storage. Cabai dan kopi butuh alat pengeringan, dan sebagainya," tukasnya.
Yang pasti, Mentan Syahrul menegaskan Kementan akan terus berkomitmen menggunakan produk UMKM dari dalam negeri.
"Menggunakan produk dan alat-alat dari dalam negeri sudah harus dimulai. Jika tidak, bagaimana kita bisa tahu apa kelebihan dan kekurangan dari produk dalam negeri," kata Syahrul.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yuda Mediawan juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara Business Matching Tahap Kedua untuk meningkatkan komitmen belanja pemerintah dan lembaga menyerap produk dalam negeri dan UMKM.
Baca Juga: Kemenkumham Terima Penghargaan Kinerja Anggaran dari Kemenkeu, Wamenkumham Jelaskan Ini
"Dari total belanja kami sebesar Rp97 triliun, sekitar Rp80 triliun atau 85,9% merupakan belanja produk dalam negeri berupa material dan peralatan," ungkap Yuda.
Tahun 2022 ini, lanjut Yuda, pihaknya mentargetkan belanja impor tidak lebih dari 10% dan akan terus dikurangi setiap tahunnya. "Belanja barang akan terus kita pantau," tegas Yuda.
Sementara Staf Ahli Menteri Bidang ESB Kementerian KKP Darmadi Aries menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri yang dihasilkan dari produksi UMKM.
"Sudah ada sekitar 200 lebih UMKM yang masuk ke e-Katalog," kata Darmadi.
Artikel Terkait
Kemenkop UKM Teken MoU dengan 5 Perguruan Tinggi demi Terwujudnya Entrepreneur Baru
Kemenkop UKM Lanjutkan Pelatihan Vocational bagi Penyandang Disabilitas
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Kemenkop UKM Gelar Sosialisasi KUR di Pandeglang Banten
Pandemi, Pengaduan Penyalahgunaan Badan Hukum Koperasi Meningkat, Kemenkop UKM Lakukan Ini
Rasio Kewirausahaan Rendah, Kemenkop UKM Siapkan Berbagai Program Strategis
Kemenkop UKM Menekankan Supaya 30 Juta UMKM Onboarding ke Ekosistem Digital, Dibutuhkan Ini
Kemenkop UKM Perkuat Kolaborasi Digitalisasi UMKM bersama Meta Indonesia