Peringati HPSN 2022, Komunitas Kabut Indonesia Bersama Steve Ewon Bahas Pengelolaan Sampah

FOKUSSATU.ID - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tanggal 21 Februari setiap tahunnya.

HPSN mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak, mulai dari penanganan dan pengelolaannya yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Pemerintah pusat melalui kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyinergikan tiga program utama dalam. tema HPSN 2022 ini, yaitu, pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.

Baca Juga: HPSN 2022, Kampung Kurang Sampah Desa Kertawangi KBB Raih Penghargaan

Ketua Komunitas Kabut Indonesia, Beny Rubini dalam sebuah diskusi menyampaikan, persoalan pengelolaan sampah merupakan bagian dari sebuah program atau Kebijakan Strategis Nasional yang diturunkan ke Daerah dan harus dilaporkan, apakah program tersebut berhasil atau seberapa besar tingkat keberhasilannya mengelola sampah.

"Hingga saat ini belum ada yang mencatat baik nasional maupun di daerah-daerah yang mencatat keberhasilan program pengelolaan sampah. Menurut say kuncinya adalah pada tata kelola Bank Sampah, karena Bank Sampah sudah mencatat berapa jumlah sampah yang menjadi nilai ekonomis, hanya tinggal proses pelaporan saja yang belum kita maksimalkan," ujar Beny dalam sesi diskusi podcast bersama Kabut Indonesia, Minggu 20 Februari 2022.

Baca Juga: Agung Hapsah, YouTuber Muda yang Selalu Trending, Simak Informasi Lengkap Profil dan Biodatanya

Disinggung lembaga atau organisasi Bank sampah, dalam upaya melakukan 'waste management', Beny mengatakan jika saat ini sudah ada ASOBSI (Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia), di jawa barat pun ada ASOBSO Jabar dan Forum Bank Sampah Jawa Barat.

Beny menambahkan, 'waste management' salah satu langkah yang dilakukan organisasi Bank Sampah harus dilaksanakan di tingkat lembaga paling kecil seperti RT, RW atau Desa.

"Sudah terlambat jika 'waste management' dilaksanakan oleh pusat, provinsi atau daerah, akan lebih efektif dilaksanakan pemerintah terkecil seperti RT, RW atau maksimal tingkat Desa, kajian dan analisa ini sudah dibuktikan oleh Kabut Indonesia dalam mengelola sampah hingga tingkat Kecamatan, ternyata paling efektif ada ditingkat RW, karena timbunan sampah di tingkat RW masih bisa dikendalikan oleh sebuah alat yang kecil saja," imbuhnya.

Baca Juga: Simak Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional dan Tema HPSN 2022 Diperingati 21 Februari

Menurut Beny, dalam 'waste management' kita harus bisa mengukur kemampuan alat dan biaya, tetapi jika kita maksimalkan di tingkat RW tetapi jika dilakukan secara menyeluruh tentu hasilnya akan luar biasa.

"Kita tidak usah bicara lebih luas, bagaimana 'waste management' bisa dilakukan di tingkat RW secara serentak dilakukan di Kabupaten Bandung Barat saja niscaya persoalan sampah akan terpecahkan," kata Beny.

Sementara, aktivis lingkungan hidup, Steave Ewon menyebutkan, tingkat keberhasilan program pengelolaan sampah diukur dari tingkat kepedulian masyarakat.