Pelaksanaan PTMT di Kota Bandung Dinilai Tim Monitoring Jabar Sangat Baik

photo author
- Selasa, 26 Oktober 2021 | 18:50 WIB
Tim Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat menilai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), di Kota Bandung sudah berjalan baik.  (hms bdg)
Tim Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat menilai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), di Kota Bandung sudah berjalan baik. (hms bdg)

Menurutnya, sampai saat ini, vaksinasi di Kota Bandung telah mencapai 92 persen untuk dosis satu. Dengan semakin besarnya vaksinasi maka akan terbentuk herd immunity. Sehingga kegiatan PTMT tidak terhalangi.

Terkait peran UKS, Asep menyebut, perannya sangat dominan. Karena UKS ikut andil dalam menyiapkan pelaksanaan PTMT. Sebelum layak menggelar PTMT, semua menjadi tanggung jawab sekolah.

"Tidak hanya Satgas Covid-19 tingkat Kota Bandung dan tingkat Kecamatan, di sini peran UKS bisa mengedukasi penyelenggaraan PTMT di masing-masing Sekolah," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Siti Muntamah mengaku terus mengedukasi terkait PHBS di Sekolah.

"Alhamdulillah sampai hari ini, walaupun tidak semua melaksanakan PTM, kita tetap mengedukasi PHBS. Baik itu di PKK, Puspaga, YKI dengan pesertanya sampai ribuan, kerjasama dengan Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga)," katanya.

Siti pun memastikan, PHBS ini secara konsep diterima oleh anak-anak, sehingga mereka tidak 'gagap' lagi. Artinya adaptasi kebiasaan baru bisa cepat terinternalisasi pada anak-anak dan siap untuk PTMT.

Sedangkan terkait peran UKS, Siti terus menggencarkan edukasi. Mulai dari konsumsi, HIV/AIDS dengan KPA, hingga deteksi dini kanker payudara untuk siswi SMP.

"Untuk memastikan program Rembulan (Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia), juga tetap dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan pemberian pil penambah darah," katanya.

Pihaknya juga sempat menggelar Webinar terkait kesehatan mental anak remaja bersama Forum Komunikasi anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

"Kemudian ada Remaja GenRe dengan kesehatan reproduksi. Karena ada anak yang belum mengerti ketika diajak berhubungan intim," ucapnya.

"Untuk PKK sendiri karena berkaitan dengan pola asuh anak dan remaja itu juga juara tingkat Jabar. Saya pikir informasi yang tadi disampaikan sebagai tambahan dan penguatan kegiatan keterkaitan dengan keluarga berfungsi sebagai perlindungan yang pertama dan utama," imbuh Siti.(***)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X