Kota Bandung Uji Coba Deteksi Dini Kelahiran Thalasemia Baru

photo author
- Selasa, 5 Oktober 2021 | 18:08 WIB
Kota Bandung cegah kelahiran thalasemia baru (hms bdg)
Kota Bandung cegah kelahiran thalasemia baru (hms bdg)

FOKUSSATU.ID – UPT Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung menggelar uji coba deteksi dini thalasemia pada Selasa 5 Oktober 2021. Uji coba ini dalam rangka mencegah kelahiran penderita thalasemia baru.

Kegiatan uji coba ini terselenggara berkat kolaborasi Kementrian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung.

Thalasemia merupakan kelainan darah yang menbuat penderitanya mengalami keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak nafas. Kelainan ini diturunkan dari orang tua atau genetik.

Kelainan tersebut belum dapat diobati, namun dapat dicegah melalui pencegahan perkawinan sesama pembawa sifat thalasemia. Sehingga memerlukan pendeteksian dini atau skrining.

Baca Juga: Oded Minta Ormas Kedepankan Silaturahmi dengan Ormas Lainnya

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial berharap, dengan adanya program deteksi dini thalasemia ini, sosialisasi dan edukasi semakin gencar. Sehingga masyarakat semakin paham tentang thalasemia.

"Nanti kita bisa mendapat data yang akurat. Mudah-mudahan bisa memitigasi terjadinya pernikahan antara pembawa sifat," katanya saat menghadiri Kick Off uji coba deteksi dini thalasemia.

Menurutnya, ketika pernikahan pembawa sifat ini bisa diputus mata rantainya dengan pemahaman masyarakat, maka bisa meminimalisir terjadinya thalasemia baru.

"Pengidapnya di Kota Bandung sekitar 300an orang yang sedang pengobatan. Karena Jawa Barat termasuk tertinggi tingkat provinsi, maka Kota Bandung juga bisa dikatakan tinggi," ucap Oded.

"Karena ini penyakit turunan atau genetik, makanya salah satu caranya dengan tidak ada pernikahan pembawa sifat, pemahaman itu sudah ada di masyarakat tetapi masih kurang," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, dr Cut Putri Arianie mengungkapkan, uji coba deteksi dini thalasemia ini dilakukan Kemenkes dengan kerja sama pemerintah daerah, dan organisasi profesi, serta lembaga swadaya masyarakat.

"Di Jawa Barat datanya menunjukkan provinsi tertinggi sekitar 40 persen kasusnya. Makanya di Jawa Barat dilakukan di 14 Kabupaten/Kota yang terpilih melakukan uji coba ini," ucapnya.

Menurutnya, penyakit ini dari beberapa literatur dan referensi menyatakan saudara kandung penyandang thalasemi hampir 50 persen menjadi pembawa sifat. Sehingga skrining diperlukan untuk para saudara kandung dari penyandang thalasemia tersebut.

"Pada hari ini yang akan diskrining adalah para saudara kandung dari para penyandang thalasemia yang pada usia produktif. Terutama yang memang belum menikah agar mereka tahu bagaimana mengambil langkah selanjutnya, untuk kelanjutan perkawainan atau merencanakan keturunan," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X