FOKUSSATU.ID - Gubernur Jabar Ridwan Kamil curhat colongan (curcol) saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar dengan agenda jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi atas Raperda Jabar tentang Perubahan APBD Tahun 2021, Senin 27 September 2021.
Isi curcol Ridwan Kamil itu adalah soal isu klaster Covid-19 di 150 sekolah saat PTM Terbatas. Isu bermula data Kemendikbud Ristek Dikti.
“Angka tersebut bukanlah data klaster covid-19 sejak diberlakukannya PTM Terbatas, tetapi data satuan pendidikan 14 bulan lalu yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular covid-19, jadi terdapat miskonsepsi,” katanya.
Baca Juga: Dicuekin Jokowi, BEM SI Geruduk KPK Tapi Nggak Bisa Mendekat, Ini Penjelasannya
Dikatakan Gubernur, data tersebut didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan atau sekolah dalam kuran waktu 14 bulan terakhir.
Namun, isu yang beredar mengenai 15.000 siswa dan 7.000 guru positif covid-19 berasal dari laporan yang disampikan oleh 46.500 satuan pendidikan yang belum diverifikasi, sehingga masih mungkin ditemukan kesalahan.
Guna mengantisipasi agar PTM Terbatas di Jabar berjalan lancar dan aman, Pemerintah Provinsi Jabar melakukan percepatan vaksinasi kepada masyarakat umum baik orang tua, Pelajar, Guru, Tenaga Kependidikan.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Taliban Agar Penerbangan Internasional Mau Singgah ke Negaranya
Selain itu juga dilakukan penerapan protokol kesehatan sekolah serta penanganan kesehatan.
Pemprov Jabar juga akan terus pengupayakan 3T (testing, tracing, treatment) secara aktif dilingkungan pelajar dan warga sekolah yang terkonfirmasi Covid-19.
Bahkan pemprov Jabar terang Gubernur, juga melakukan evaluasi epidemiologi pada pelaksanaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) terbatas. Tentunya, dengan memperhatikan SKB 4 Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19.
Baca Juga: Video Manusia Silver Digaruk Satpol PP Viral, Begini Nasib yang Menggaruk dan Tergaruk
"Selain itu, dalam rangka mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga covid-19 dilakukan juga langkah-langkah. Seperti sebagaimana hal diatas, secara masif kepada masyarakat ditempat-tempat wisata, mall maupun area publik yang berpotensi menyebabkan penyebaran covid-19," ujar Ridwan Kamil. (Gus)
