"Masing-masing percaya bahwa mereka tidak berkhianat pada niat awal. Ini penting karena kalau tidak percaya itu akan menimbulkan saling curiga, dan ujungnya saling 'ngewa' dan akhirnya saling menjatuhkan," Asep menegaskan.
"Kedua itu, karena partai tidak mengganggu, alhamdulillah baik PKS atau Gerindra terlihat tidak seperti itu karakter politiknya. Mengalir saja, ini penting menjaga kekompakan karena bisa jadi orang agak pecah karena ambisi politik di luar ini mempengaruhi," tambahnya.
Asep lantas membeberkan kunci pentingnya stabilitas Pemkot Bandung juga dipegang oleh Oded-Yana yang sangat mehami potensi dan karakter Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna. Sehingga psikologis dan kompetensi Ema dapat terkelola secara tepat.
"Mereka pegang betul. Bukan berarti menjinakan harus nurut tapi Pak Ema diberikan kesempatan berkreasi. Dan Pak Ema juga percaya tidak dizolimi pimpinan," cetusnya.
Masih menurut Asep, kecermatan Oded-Yana dalam memberikan porsi kepada Sekda inilah yang membuat Ema nyaman menjalankan perannya. Walhasil birokrasi Pemkot Bandung berjalan optimal sesuai dengan arahan Oded-Yana dan tetap mengakomodir gagasan Ema.
"Ini membuat nyaman Pak Ema sehingga lurus menjalankan birokraksi. Karena sepanjang Pak Ema bagus, mereka (Oded-Yana) sangat mendorong. Tapi kalau ada apa-apa mereka (Oded-Yana) selalu menunjukan Sekda dihargai martabatnya. Pak Ema bisa 'ngigelan' dan 'ngigelkeun' pimpinan," katanya. (***)
Artikel Terkait
Dinkes Sebut Stok Vaksin di Kota Bandung Aman Hingga Dua Pekan Ke Depan
Ini Daftar Film yang Siap Diputar Dibeberapa Bioskop di Kota Bandung
Dongkrak Ekonomi Masyarakat dengan Hadirkan Pasar Kreatif 2021
Kado HJKB 211, Sejumlah Perusahaan Berikan Bantuan Penanganan Covid-19
Keterbatasan Anggaran, Pemkot Bandung Tetap Cairkan Bantuan Bagi Masyarakat