Keterbatasan Anggaran, Pemkot Bandung Tetap Cairkan Bantuan Bagi Masyarakat

photo author
- Senin, 20 September 2021 | 15:53 WIB
Bantuan sosial bagi warga Kota Bandung (hms bdg)
Bantuan sosial bagi warga Kota Bandung (hms bdg)

FOKUSSATU.ID – Keputusan besar diambil oleh Oded M. Danial dan Yana Mulyana sebagai pemimpin di Kota Bandung. Di tengah keterbatasan anggaran, justru memutuskan untuk mengeluarkan dana untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.

Pandemi Covid-19 yang melanda memberikan dampak besar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung yang menggantungkan pemasukannya dari pajak daerah di sektor jasa dan pariwisata. Walhasil Oded melakukan realokasi anggaran guna penanganan pandemi.

Dalam kondisi tarik ulur anggaran bagi penanganan pandemi dan keberlangsungan pembangunan, Oded mengambil langkah untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi. Utamanya, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Keputusan ini diambil lantaran dia melihat masyarakat yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi jumlahnya semakin bertambah ketika masuk PPKM Darurat.

Baca Juga: Kado HJKB 211, Sejumlah Perusahaan Berikan Bantuan Penanganan Covid-19

Hal itu mengingat pembatasan aktivitas yang terpaksa diperketat guna menangani sektor kesehatan saat terjadi peningkatan kasus.

Bantuan sosial ini berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu untuk satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang bersumber dari Anggaran Penddapatan dan Belanja Daerah (APBD). Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp30 miliar ditujukan untuk 59.964 KPM.

Oded menginginkan, agar kali ini bantuan bisa menjangkau lebih luas sampai pada warga terdampak yag selama ini belum mendapatkan bantuan sama sekali. Atau di luar dari basis Data Terpadu Kesejaheraan Sosial (DTKS) yang memang anggarannya sudah teralokasikan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, data penerima bantuan sosial ini diusulkan langsung dari level terbawah. Yakni mulai dari tingkat RT yang melakukan pendataan terhadap warganya yang memerlukan bantuan.

“Data yang diolah betul-betul segar yang diusulkan oleh kewilayahan. Verifikasi validasi oleh RT, RW, kelurahan, tokoh masyarakat, dan tim Dinsos,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Tono Rusdiantono.

Melihat dampak ekonomi dan sosial yang cukup meluas selama pandemi Covid-19 ini, Oded-Yana juga mencoba penetrasi melalui beragam program pelatihan dan permodalan untuk pengembangan UMKM. Tak lupa, akses kemudahan bagi dunia kerja baik perusahaan ataupun pencari kerja pun turut dipermudah.

Oded-Yana pun meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk terus mengembangkan aplikasi Bandung Integrate Manpower Management (BIMMA) dalam memberikan layanan ketenagakerjaan. Terlebih di masa pandemi ini, masyarakat membuthkan kemudahan akses dan informasi.

Baca Juga: Ini Lokasi Mie Kocok Terenak di Kota Bandung yang Masuk Daftar 10 Kuliner Terbaik Dunia

Kepala Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin menuturkan, di awal kehadiran aplikasi BIMMA baru bisa memberikan empat jenis layanan. Namun beberapa bulan terakhir terus dikembangkan sehingga kini seluruh layanan Disnaker, sebanyak 32 layanan sudah bisa diakses melalui aplikasi New-BIMMA.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X