Cegah Stunting dengan Makanan Sehat dan Bergizi di 1000 Hari Pertama Kehidupan

photo author
- Senin, 13 September 2021 | 21:45 WIB
Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nila Avianti (hms bdg)
Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nila Avianti (hms bdg)

FOKUSSATU.ID – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam menurunkan angka stunting. Mulai dari pencegahan, penanganan, hingga pembentukan Satgas ODF (Open Defecation Free).

Sebab, menurut Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nila Avianti, ada tiga poin utama yang mempengaruhi terjadinya stunting yakni pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang kurang sehat.

Maka untuk mencegah terjadinya stunting baru diperlukan pencegahan mulai dari hulu. Yaitu pemberian tablet penambah darah minimal satu bulan sekali bagi remaja putri dan ibu hamil.

Baca Juga: Catet, Ini Pendaftaran Vaksinasi Massal bagi Pelajar

Kemudian yang paling penting yakni pemberian makanan sehat dan bergizi di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), yaitu mulai dari usia kandungan 0 (nol) bulan hingga anak usia 2 tahun.

Karena stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kurangnya asupan protein dan sumber energi pada anak dalam waktu yang cukup lama. Sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh.

"Makanya stunting ini tidak langsung pada saat anak lahir, tapi dari mulai ibunya hamil sampai anak 2 tahun. Kalau sudah lewat 2 tahun ini sulit diintervensinya," tuturnya.

"Jadi kalau tidak ingin anak stunting, mulai remaja diberikan asupan gizi seimbang, minum tablet penambah darah. Ketika hamil diberikan asupan gizi yang baik sampai anaknya kemudian lahir sampai 2 tahun," imbuhnya.

Dinkes Kota Bandung mencatat, angka stunting kini mencapai 8,93 persen atau sebanyak 9.567 balita mengalami stunting.

Untuk itu, kata dia, Dinkes terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menangani permasalahan stunting di Kota Bandung. Mulai dari pemberian makanan tambahan bagi bayi dan ibu hamil, melakukan pemantauan perkembangan pertumbuhan balita secara rutin bersama kader PKK.

Kemudian rutin melakukan bulan penimbangan balita bersama Posyandu untuk memantau tumbuh kembang balita, hingga melakukan edukasi tentang pemberian makanan bagi bayi dan anak.

"Karena stunting menjadi tanggung jawab bersama, menyelamatkan satu generasi berarti menyelamatkan anak bangsa," tegasnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung dan UPI Kembangkan Mesin Sampah Teknologi Jepang Ramah Lingkungan

Sementara itu, Ketua Pokja 4 TP-PKK Kota Bandung, Eulis Sumiyati mengungkapkan, dalam rangka menurunkan angka stunting pihaknya telah menggagas program unggulan yaitu gerakan Bandung Tanginas atau Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Rekomendasi

Terkini

X