news

Tersebar Video Aksi Perundungan Terhadap Siswi SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung

Senin, 20 Februari 2023 | 23:47 WIB
Viral video aksi perundungan terhadap siswi SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung oleh teman sekolahnya (Foto tangkapan layar)

FOKUSSATU.ID, KABUPATEN BANDUNG - Tersebar video aksi perundungan terhadap seorang siswi SMAN 1 Ciwidey  Kabupaten Bandung yang dilakukan oleh teman sekolahnya.

Hal ini dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Ciwidey, Iwan. Ia  membenarkan adanya kejadian perundungan tersebut. Peristiwa Ttersebut terjadi di waktu dan di sekitaran sekolah.

"Betul telah terjadi perselisihan antara korban dengan beberapa temannya hinga ada kekerasan berupa pemukulan terhadap korban," kata Iwan saat dikonfirmasi.

Iwan menjelaskan, pemicunya bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar. Serta kejadiannya di luar jam dan area sekolah, yakni pukul 14.00 WIB di dekat penggilingan padi yang tak terpakai.

Baca Juga: Kasus Pembobolan Uang Nasabah bank bjb Jadi Pertanyaan Besar

"Kegiatan belajar mengajar pada hari Jumat hanya sampai pukul 11.35 WIB," kata Iwan.

Menurutnya, peristiwa itu harusnya menjadi perhatian dan tanggung jawab orang tua. Namun pihak sekolah sudah melakukan mediasi antara korban dan pelaku beserta para orang tuanya disaksikan pihak kepolisian.

"Hasil mediasi, sudah ada kesepakatan damai dan semua siswa yang bersalah mendapat sanksi yang mendidik dari sekolah," katanya.

Pihak sekolah juga sudah melakukan tindakan secara psikologis terhadap korban supaya tidak ada efek negatif seperti trauma dan sebagainya.

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliesta Ageng Wicaksana, mengatakan, aksi perundungan itu terjadi pada Jumat (10/2/2023) pukul 14.00 WIB. Korban dan pelaku merupakan siswi SMAN 1 Ciwidey.

Baca Juga: Peduli Keluarga Korban Laka, Polisi di Kota Bogor ‘Bagi Kolak’

"Pelaku tersinggung oleh postingan korban di media sosialnya," ujar Oliestha, Senin (20/2/2022).

Setelah peristiwa itu orang tua korban sudah membuat surat pernyataan resmi.

"Intinya sebagai orang tua, mereka memohon agar persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan atau perdamaian. Mengingat pelakunya juga masih di bawah umur," kata Oliesta.

Halaman:

Tags

Terkini