Sementara itu, Dirut Perumdam TDA Indramayu, dalam wawancara dengan media menyatakan jika kebutuhan air baku dari Tirta Kamuning terganggu dan tak bisa terpenuhi, bisa jadi pihaknya akan mencari alternatif lain bekerjasama dengan pihak lain yang lebih mumpuni. Ia mencontohkan bisa bekerjasama dengan PDAM kabupaten Cirebon dengan mensupali air melalui jaringan IPA Arjawinangun maupun IPA Bungko.
Nurpan juga mengungkapkan bahwa pasokan air baku dari Kuningan melalui Perumdam Tirta Kemuning belum sesuai perjanjian.
Berdasarkan MoU, Perumdam TDA seharusnya menerima 405 liter per detik. Namun, kenyataannya hanya sekitar 94–96 liter per detik.
“Setiap bulan kami membakar Rp 2 miliar, tetapi volume air tidak sesuai ekspektasi. Perusahaan jadi merugi,” kata Nurpan.
Artikel Terkait
Wabup Ali Syakieb Kunjungi Lokasi Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung
Aksi Kepedulian BAZNAS Jabar untuk Kabupaten Bandung Salurkan 500 Paket Sembako Bagi Korban Banjir
OJK : Kinerja Industri Jasa Keuangan di Jabar Stabil, Kredit UMKM Lancar
Ini Hasil Lengkap Undian Grup Piala Dunia 2026. Haaland vs Mbappe di Grup I
Prabowo: 50 Helikopter, Hercules C-130J, hingga Airbus A400 Bergerak Tangani Bencana Sumatera