Ketika pindah ke Bandung dan sekolah di ITB, kemudian nge-kos di rumah Inggit Garnasih, kemudian melahirkan sebuah majalah bernama Suluh Muda Indonesia.
Kemudian beliau juga menerbitkan Koran Persatuan Indonesia dan di akhir sebelum beliau ditawan oleh Belanda, beliau membentuk Surat Kabar Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Bobotoh Wajib Merapat, Ini 8 Tempat Nobar Persib di Bandung
Yosep juga menambahkan bahwa Wakil Presiden Pertama Dr. Moehammad Hatta pun adalah seorang jurnalis. Ketika dipenjara di Boven Digul kemudian mendirikan sebuah majalah Perhimpunan Indonesia.
Kata Yosep, sepatutnya kita berbangga karena orang besar Republik Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Pertama kita adalah wartawan Indonesia.
Kemudian kebanggaan kedua, PWI dibentuk pada 9 Februari 1946 , tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari Pers Nasional.
Jadi insan jurnalistik harus memiliki rasa kebanggaan dalam profesinya sebagai wartawan dan ternyata wartawan menjadi tokoh besar karena perjuangannya.
Baca Juga: Legislator PSI, Christian Julianto Budiman Ajak Warga Bandung Doakan Persib Juara
“Dulu kita tidak mampu melawan penjajah dengan senjata apa adanya, tetapi kita mampu menumbangkan penjajahan dengan senjata kata-kata yang ditulis para tokoh perjuangan.
Judul buku yang sangat terkenal pada saat itu “Menusuk Penjajah dengan Pena”,” kata Yosep. ***
Artikel Terkait
Legislator PSI, Christian Julianto Budiman Ajak Warga Bandung Doakan Persib Juara
Komitmen Kemenkominfo Ciptakan Pilkada Serentak 2024 Damai Tanpa Hoaks dan Ujaran Kebencian
Bikin Kota Bandung Indah PLN dan Pemkot Bandung Beberes Kabel Optik
Kang DS Ucapkan Terima Kasih kepada PWI yang Sudah Memberikan Informasi Seluas-luasnya Kepada Publik
Pengurus IKWI Kabupaten Bandung Periode 2023-2026 Dilantik, Berikut Harapan Yeni