BPBD Kota Bogor Catat 1.011 Bencana Sepanjang 2023

photo author
- Jumat, 5 Januari 2024 | 20:48 WIB
Kejadian tanah longsor di kawasan Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Juni 2023
Kejadian tanah longsor di kawasan Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Juni 2023

FOKUSSATU.ID - Sepanjang tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada sebanyak 1.011 kejadian bencana yang terjadi di Kota Bogor. Bencana yang terjadi didominasi kejadian tanah longsor, pohon tumbang, dan bangunan roboh.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengatakan, secara jumlah kejadian bencana di tahun 2023 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022, BPBD Kota Bogor mencatat ada sebanyak 856 kejadian bencana, sementara di tahun 2021 sebanyak 740 kejadian bencana.

Baca Juga: Korban Luka Tabrakan KA di Bandung dirawat di RS AMC Cileunyi. Berikut Daftar Namanya

"Di tahun 2023 kebanyakan tanah longsor, pohon tumbang, dan bangunan roboh akibat hujan deras,” kata Hidayatulloh kepada awak media dikutip Jumat (5/1/2024).

Dari sebanyak 1.011 kejadian bencana yang terjadi di tahun 2023, kata Hidayatulloh, ada 271 kejadian tanah longsor, 246 pohon tumbang, 222 bangunan roboh, dan 100 angin kencang.

Kemudian, enam kejadian orang hanyut, 33 tanah amblas, 36 kebakaran, dan 44 banjir, serta 53 penyelamatan hewan.

Baca Juga: Ujicoba Kedua Lawan Libya, Timnas Indonesia Bertekad Perbaiki Ranking FIFA

"Ada 13.230 jiwa dan 4.068 KK (Kepala Keluarga) yang terdampak bencana pada tahun 2023 dan menyebabkan 466 rumah rusak berat dan 108 rusak ringan," imbuhnya.

Dalam kejadian bencana itu tercatat ada sebanyak 13 orang meninggal dunia, 28 orang luka sedang, dan 14 orang luka berat yang sebagian besar dikarenakan bangunan roboh.

Hidayatulloh berharap untuk mengantisipasi kejadian serupa, dinas terkait melakukan evaluasi dan pendataan terhadap pohon yang dianggap rawan tumbang di Kota Bogor.

Baca Juga: Tabrakan KA di Bandung, PT KAI Lakukan Rekayasa Rute KA Jalur Rel

"Saya sudah berkoordinasi dengan bidang pertamanan agar mengecek kembali pohon yang memang sudah membahayakan termasuk memaksimalkan KTP pohon," katanya.

Selain itu, dari sisi konstruksi bangunan diharapkan dinas terkait meningkatkan pengawasan pada saat program Bantuan Sosial Tidak Terencana (BSTT) maupun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X