FOKUSSATU.ID - Dibeberapa titik di wilayah sekitar pembangunan Upper Cisokan terpangpang spanduk bertuliskan “Ganti Hutan Kami, Lindungi Satwa Kami, Hormati Tenaga Kerja Kami, Turunkan Dirut PLN”. Hal ini dilakukan sebagai bukti protes pegiat lingkungan dan masyarakat di sekitar Cisokan.
Aksi tuntutan penurunan Direksi PLN dikarenakan ketidakmampuannya menyebabkan kekacauan moral dan ketidakpedulian terhadap lingkungan.
Untuk diketahui, PLN membangun PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4 x 260 Megawatt (MW) di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
PLTA dengan sistem pumped storage pertama di Indonesia. PLTA ini mempunyai dua buah reservoir yaitu upper reservoir (waduk atas) dan lower reservoir (waduk bawah).
Baca Juga: Barcelona dan PSG Tumbang di Matchday 5 Liga Champions Semalam
PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4x260 MW diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan beban puncak sistem Jawa Bali.
Kini pembangunan PLTA Upper Cisokan menimbulkan konflik dengan pegiat lingkungan dan warga sekitar. Hal ini terbukti dengan terpasangnya spanduk bertuliskan Turunkan Dirut PLN ini, sebagai aksi protes terhadap pembangunan PLTA Upper Cisokan.
“Kami rela Cisokan dijadikan Pembangkit dan menyambut baik investasi tapi harus menjalankan semua norma peraturan yang ada bukan investasi yang merusak, silahkan selesaikan semua kewajiban dan perankan masyarakat dalam proyek Cisokan ini baru lanjutkan kembali”ujar Asep Mulyana salah satu perwakilan tokoh masyarakat Cisokan saat dikonfirmasi Rabu (8/11/2023)
Lanjut Asep mengatakan kami merasa heran kenapa proyek sebesar ini dari dana pinjaman tidak peka terhadap dampak Perijinan, sosial, alam dan lainnya seakan PLN abai dan melanggar semua peraturan yang ada.
Baca Juga: Manchester City dan Leipzig Dua Tim Pertama Lolos Babak 16 Besar Liga Champions 2023-2024
“Kemana hasil pemotongan Kayu dan kewajiban PLN untuk melakukan penggantian lahan hutan pengganti dan tanah Kas Desa yang sampai saat ini belum juga di realisasikan sementara proyek bendungan sudah di lakukan,”ujarnya.
Sementara pegiat lingkungan Indra menuturkan selain dari perijinan dan social, permasalahan yang timbul dari dampak lingkungan yang membuat kengerian kepada masyarakat seperti masuknya ular, babi hutan dan binatang-binatang lain yang dilindungi undang-undang menjadi konflik warga dengan masyarakat karena habitatnya telah diganggu.
“Disamping itu juga Masyarakat berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau untuk para pelaku bisnis setidaknya bisa ikut bagian dalam kegiatan proyek Upper Cisokan tersebut. Namun harapan itu sulit terwujud malah Bertaburan tenaga kerja asing asal CINA yang menimbulkan masalah baru di masyarakat sekitar,”tuturnya.
Baca Juga: Dakwaan Penuntut Umum KPK terhadap Dadan Tri Yudianto, Tidak Cermat dan Membingungkan
Artikel Terkait
Kota Bogor Sediakan Huntara untuk Warga yang Terdampak Cuaca Ekstrim
Tim Gabungan Pantau Harga Beras SPHP di 2 Pasar Kota Bogor
Dakwaan Penuntut Umum KPK terhadap Dadan Tri Yudianto, Tidak Cermat dan Membingungkan
Manchester City dan Leipzig Dua Tim Pertama Lolos Babak 16 Besar Liga Champions 2023-2024
Barcelona dan PSG Tumbang di Matchday 5 Liga Champions Semalam