Ribuan Bibit Dari Persemaian Permanen BPDAS Cimanuk Citanduy Disalurkan Guna Menyejahterakan Rakyat

FOKUSSATU.ID - Menurunnya kualitas DAS yang terjadi saat ini secara langsung disebabkan penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab di daerah hulu yang disebabkan kebutuhan mendesak seperti konversi lahan hutan menjadi perkebunan, perladangan dan perumahan.

Sebagai upaya memulihkan kerusakan DAS, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy telah membentuk atau mengelola hutan rakyat yang berfungsi untuk penyelamatan DAS dan perbaikan fungsi tutupan lahan.

Seperti halnya yang dilakukan di wilayah Kersamanah Garut. Dimana ribuan bibit yang bersumber dari persemaian permanen  BPDAS Cimanuk Citanduy telah diserahkan  kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Mitra Sawargi Garut selaku pengelola Hutan Rakyat di wilayah Kersamanah Garut dibawah kaki Gunung Singkup.

Baca Juga: RSUD Al Ihsan Jadi Rujukan Operasi Bedah Jantung di Jabar

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mitra Sawargi Garut, Maman yang mengatakan bahwa sejak tahun 2016 pihaknya telah diberi bibit dari persemaian permanen BPDAS Cimanuk Citanduy  sebanyak 3000 bibit.

“Alhamdulillah, kini telah membuahkan hasil dan perekonomian masyarakat meningkat. Sekarang ini luas lahan hutan rakyatnya sudah mencapai 120 hektar. Oleh karena saya ucapkan terima kasih kepada BPDAS Cimanuk Citanduy yang telah membantu dan mensuport terus bibitnya,”ujar Maman saat di temui dilokasi lahan Hutan Rakyat yang dikelolanya, Jumat (29/9/2023)

Kepala Seksi dan Staf RHL BPDAS Cimanuk Citanduy Arif Salam mengatakan pengelolaan hutan rakyat merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang berdampak positif bagi penyelamatan DAS dan perbaikan fungsi tutupan lahan, serta berkontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani hutan menjadi berkembang.

Baca Juga: Peringati HJKB 213, DPRD Puji Meningkatnya Partisipasi Publik Demi Kemajuan Kota Bandung

“Kami dari persemaian permanen BPDAS Cimanuk Citanduy untuk hutan rakyat ini telah menyalurkan 3000 bibit sejak tahun 2016. Kini masyarakat dari segi ekonomi sudah menghasilkan 20 juta dengan jarak waktu 3-4 tahun tergantung kesuburannya,”ujarnya, Jumat (29/9/2023).

Dengan menghasilkan seperti itu, kini kesadaran masyarakatnya dalam mengelola hutan rakyat sudah terbangun, jadi setiap ada penebangan maka masyarakatnya akan melakukan penanaman. Sekarang ini luas hutan rakyatnya sudah mencapai 120 hektar.

Disinggung terkait strategi, Arif menuturkan pertama kita perlu orang orang yang berkualitas atau orang orang yang berpikir untuk masyarakat dan lingkungannya. Jika ada orang seperti itu maka BPDAS akan support dan bibit juga akan disuport.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Kasus Pemalsuan KK Pada PPDB Kota Bogor

“Bahkan kedepannya akan dikembangkan juga tanaman buah jadi masyarakat tidak hanya menghasilkan kayu saja tapi akan menghasilkan juga buah buahan sehingga ekonominya semakin berkembang,”tuturnya.

Arif memaparkan untuk menciptakan strategi ini maka pemerintah harus turun tangan untuk melihat permasalahan apa yang ada diderah tersebut. Lalu kita cari orang yang betul betul mau membantu untuk masyarakat, yang tidak berpikirnya hanya proyek saja.