FOKUSSATU.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja Lembaga Jasa Keuangan Nasional dan Jawa Barat di sektor perbankan tumbuh relatif stabil.
Penyaluran kredit perbankan nasional pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62% yoy, utamanya ditopang oleh kredit jenis modal kerja yang tumbuh sebesar 12,19% yoy.
Adapun, secara mtm, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp20,13 triliun menjadi Rp6.179,5 triliun. Sementara itu, laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 7,77% yoy menjadi Rp7.608 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal nasional mencapai Rp175,34 triliun dengan emiten baru tercatat 48 emiten. Sementara di sektor industri keuangan non bank nasional, akumulasi pendapatan premi perusahaan asuransi periode Januari - Agustus 2022 mencapai Rp205,90 triliun atau naik 2,10% yoy.
Nilai outstanding piutang pembiayaan pada Agustus 2022 meningkat 8,57% yoy menjadi Rp389,54 triliun.
"Profil risiko lembaga jasa keuangan nasional pada Agustus 2022 juga masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan tercatat sebesar 0,79% (NPL gross 2,88%) dan rasio NPF net Perusahaan Pembiayaan sebesar 0,70% (NPF gross 2,60%)," ujar Kepala OJK Jabar Indarto Budiwitono.
Sementara untuk periode yang sama, stabilitas sistem keuangan Jawa Barat masih dalam kondisi terjaga dan meneruskan pertumbuhan positif yang cenderung meningkat sejak pelonggaran aktivitas masyarakat dan melandainya kasus covid-19. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh Perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,75% yoy.
Seiring pertumbuhan DPK, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan Jawa Barat juga tumbuh positif sebesar 8,02% yoy, dengan risiko kredit yang berada pada level yang manageable dan semakin membaik dengan indikator Non-Performing Loan (NPL) gross Agustus 2022 sebesar 3,54% (Agustus 2021: 4,12%).
Dari penetrasi pasar modal di Jawa Barat, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat bertumbuh 75,2% menjadi sebanyak 2,1 juta atau 22,3% dari total SID Nasional dan menempati posisi pertama diikuti DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca Juga: Ramalan Feng Shui 7 Oktober untuk Shio Naga, Ular, Kuda dan Kambing. Siapkan Liburan Romantis
Tren peningkatan SID ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi pasar modal di Jawa Barat tergolong cukup masif dibandingkan daerah lain. Adapun transaksi saham per Agustus 2022 mencapai Rp254 triliun atau sekitar 10,18% dari transaksi Nasional.
Sementara dari perusahaan pembiayaan, meskipun masih mengalami pertumbuhan yang sedikit terkontraksi sebesar -0,15%, rasio NPF mengalami perbaikan dari sebelumnya tertinggi sebesar 4,28% di tahun 2021, menjadi 3,16% di Agustus 2022.
Adapun kredit restrukturisasi oleh perbankan Jawa Barat tercatat sebesar Rp86,9 Triliun atau sebesar 16,5% dari total kredit yang disalurkan oleh perbankan Jawa Barat.
Artikel Terkait
Jabar Raih TPAKD Award 2021 dari OJK
OJK Terus Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Pelaku UMKM
OJK Kenalkan Literasi dan Inklusi Keuangan melalui Produk Simpanan Bank kepada Pelajar di Karawang