Kinerja Lembaga Jasa Keuangan di Jabar Tumbuh Relatif Stabil

photo author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 12:41 WIB
Kepala OJK Kanwil Jabar Indarto
Kepala OJK Kanwil Jabar Indarto

FOKUSSATU.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja Lembaga Jasa Keuangan Nasional dan Jawa Barat di sektor perbankan tumbuh relatif stabil.

Penyaluran kredit perbankan nasional pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62% yoy, utamanya ditopang oleh kredit jenis modal kerja yang tumbuh sebesar 12,19% yoy.

Adapun, secara mtm, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp20,13 triliun menjadi Rp6.179,5 triliun. Sementara itu, laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 7,77% yoy menjadi Rp7.608 triliun.

Penghimpunan dana di pasar modal nasional mencapai Rp175,34 triliun dengan emiten baru tercatat 48 emiten. Sementara di sektor industri keuangan non bank nasional, akumulasi pendapatan premi perusahaan asuransi periode Januari - Agustus 2022 mencapai Rp205,90 triliun atau naik 2,10% yoy.

Baca Juga: Ramalan Feng Shui 7 Oktober untuk Shio Monyet, Ayam, Anjing dan Babi. Dirumah Saja Mungkin Lebih Baik

Nilai outstanding piutang pembiayaan pada Agustus 2022 meningkat 8,57% yoy menjadi Rp389,54 triliun.

"Profil risiko lembaga jasa keuangan nasional pada Agustus 2022 juga masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan tercatat sebesar 0,79% (NPL gross 2,88%) dan rasio NPF net Perusahaan Pembiayaan sebesar 0,70% (NPF gross 2,60%)," ujar Kepala OJK Jabar Indarto Budiwitono.

Sementara untuk periode yang sama, stabilitas sistem keuangan Jawa Barat masih dalam kondisi terjaga dan meneruskan pertumbuhan positif yang cenderung meningkat sejak pelonggaran aktivitas masyarakat dan melandainya kasus covid-19. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh Perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,75% yoy.

Seiring pertumbuhan DPK, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan Jawa Barat juga tumbuh positif sebesar 8,02% yoy, dengan risiko kredit yang berada pada level yang manageable dan semakin membaik dengan indikator Non-Performing Loan (NPL) gross Agustus 2022 sebesar 3,54% (Agustus 2021: 4,12%).

Dari penetrasi pasar modal di Jawa Barat, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat bertumbuh 75,2% menjadi sebanyak 2,1 juta atau 22,3% dari total SID Nasional dan menempati posisi pertama diikuti DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Juga: Ramalan Feng Shui 7 Oktober untuk Shio Naga, Ular, Kuda dan Kambing. Siapkan Liburan Romantis

Tren peningkatan SID ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi pasar modal di Jawa Barat tergolong cukup masif dibandingkan daerah lain. Adapun transaksi saham per Agustus 2022 mencapai Rp254 triliun atau sekitar 10,18% dari transaksi Nasional.

Sementara dari perusahaan pembiayaan, meskipun masih mengalami pertumbuhan yang sedikit terkontraksi sebesar -0,15%, rasio NPF mengalami perbaikan dari sebelumnya tertinggi sebesar 4,28% di tahun 2021, menjadi 3,16% di Agustus 2022.

Adapun kredit restrukturisasi oleh perbankan Jawa Barat tercatat sebesar Rp86,9 Triliun atau sebesar 16,5% dari total kredit yang disalurkan oleh perbankan Jawa Barat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X