Muhammadiyah, NU Dan Pemerintah Rayakan Idul Fitri Bersamaan

photo author
- Minggu, 1 Mei 2022 | 21:22 WIB
Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin (1/5/2022)
Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin (1/5/2022)

FOKUSSATU.ID-Pemerintah lewat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan 1 Syawal 1443 H jatuh besok, Senin (1/5/2022).

Penetapan  Idul Fitri atau 1 Syawal jatuh pada Senin itu bersamaan dengan  Muhammadiyah dan  Nahdlatul Ulama (NU). Pemerintah dan NU menggunakan metode penghitungan pergantian bulan hijriah yang sama, yakni hilal serta rukyat. Sementara Muhammadiyah memakai hisab hakiki wujudul hilal. Perbedaannya adalah pemerintah dan NU baru bisa menentukan bulan baru sehari sebelum pergantian, sedangkan Muhammadiyah dari sepekan lalu.  

Dilansir dari laman resmi Pimpinan Pusat (PB) Muhammadiyah, mereka menggunakan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal atau matahari terbenam lebih dahulu daripada bulan walaupun hanya berjarak satu menit atau kurang.    “Ide ini berasal dari pakar falak Muhammadiyah Wardan Diponingrat yang tidak hanya dipahami berdasarkan pada Quran Surat Yasin ayat 39-40, melainkan juga menggunakan perangkat lain seperti hadis dan konsep fikih lainnya serta dibantu ilmu astronomi,” tulis Muhammadiyah dalam lamannya.

Baca Juga: Onde-onde Spesial, Sajian Menu Cemilan Keluarga di Moment Lebaran

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan bahwa secara hisab, posisi hilal saat sidang sudah memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).    “Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” katanya melalui keterangan pers, Senin (25/4/2022).   Kamaruddin menjelaskan bahwa secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS.

  Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.    Pemerintah Indonesia, terang Kamaruddin, menyelenggarakan sidang isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat. Maksudnya adalah posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.    "Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," paparnya.

Menag Yaqut menuturkan  bahwa dengan hasil sidang isbat yang menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022, maka umat Islam di Indonesia bisa merayakan Idulfitri bersama-sama.    Menag berharap kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud kebersamaan anak bangsa.***014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X