Dikeroyok Masa Di Depan Gedung DPR, Ini Profil Ade Armando

photo author
- Senin, 11 April 2022 | 20:52 WIB
Ade Armando dikeroyok di depan gedung DPR RI
Ade Armando dikeroyok di depan gedung DPR RI

FOKUSSATU.ID- Dosen Universitas Indonesia yang juga pegiat media sosial, Ade Armando babak belur  dihajar massa aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).

Siapa Ade Armando?

Lelaki Kelahiran  24 September 1961 adalah pegiat media soal dan mengajar di FISP Universitas Indonesia. Selain itu, pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia  (2004–2007), Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001–2003), dan Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi Internews (2001–2002)

Dilansir dari wikipedia, Ade Armando lahir dari keluarga perantau  Minangkabau  pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya rezim  Soekarno.
Jus Gani pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko  dan  Filipina.

Setelah dipecat dari militer, ia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang. Di sana, Ade Armando sempat dipermalukan oleh seorang guru keturunan Cina di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris. Hal itu memacunya untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar.
Pada 1968, keluarganya kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung dalam keadaan pailit

 

Baca Juga: Tolak Jabatan Presiden 3 Periode, Mahasiswa Universitas IBN Khaldun Bogor Gelar Aksi Demo

Pendidikan

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 (tamat 1976), dan  SMAN 2 Bogor (tamat 1980). Ia menderita kerusakan mata rabun jauh dan saat SMP kerusakannya mencapai minus enam. Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.
Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya. Ia belajar menjadi wartawan dari  Rosihan Anwar dan  Masminar Mangiang . Ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.
Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991 dan  meraih gelar doktor pada 2006 dari Universitas Indonesia.

Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Repubika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Karena tekanan politik  Orba dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran itu.

Bosan dengan politik, ia beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999. Ia diajak bergabung oleh  Marwah Daud Ibrahim  menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya independen dan tidak memihak Habibie.***014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X