Partai Koalisi Pendukung Presiden Joko Widodo Tampak Sudah Tidak Seirama

photo author
- Rabu, 9 Maret 2022 | 22:25 WIB
Presiden Jokowi meresmikan Masjid At-Thohir di Tapos, Kota Depok, Jabar, Rabu (09/03/2022). (BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Jokowi meresmikan Masjid At-Thohir di Tapos, Kota Depok, Jabar, Rabu (09/03/2022). (BPMI Setpres/Rusman)

FOKUSSATU.ID - Retaknya Koalisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua tahun jelang Pemilu 2024 menunjukkan orang pertama di Indonesia ini, mulai ditinggalkan partai politik pendukungnya.

Hal tersebut di atas dikatakan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamaluddin Ritonga saat dihubungi via telepon selularnya, Selasa 8 Maret 2022.

"Partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo tampak sudah tidak seirama. Melemahnya dukungan partai politik akan semakin besar saat masa kekuasaan Jokowi mendekati berakhir. Partai koalisi akan berlahan-lahan meninggalkan Jokowi," katanya.

Semua itu tidak lain dikarenakan, pada saat itu setiap partai koalisi akan konsentrasi menyiapkan kadernya untuk pemilihan presiden dan legislatif tahun 2024. Bahkan, pengusung wacana tunda pemilu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pun tetap akan maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Baca Juga: Salahkan Rakyat Panic Buying, Bentuk Kegagalan Pemerintah Menjamin Ketersediaan Bahan Pokok

Termasuk bagi partai pengusung pun mulai mengurangi dukungan politik kepada Jokowi seiring berkurangnya pembagian 'kue politik' dan 'kue ekonomi' yang didapat.

"Konsolidasi di internal dan kerja politik untuk partainya akan lebih diutamakan daripada mengikuti langkah politik Jokowi. Bagi mereka, Jokowi bukan lagi gula-gula politik yang harus didekati," jelasnya.

Jamaluddin melihat bahwa sebagian partai koalisi juga akan berpaling ke kandidat lain yang potensial menang pada Pilpres 2024. Menurutnya, capres potensial ini dianggap sebagai gula-gula politik yang harus didekati agar pundi-pundi politik dan ekonomi nantinya diperoleh lebih besar.

"Semua itu akan membuat Jokowi dalam kesepian di tengah hiruk pikuk pilpres dan pileg. Dalam situasi demikian, kinerja Jokowi akan merosot hingga kekuasaannya berakhir," pungkas Jamiluddin.

Baca Juga: Polisi Sita Rumah Mewah Miliaran Rupiah Indra Kenz

Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 kembali diembuskan oleh Cak Imin dan didukung Ketum PAN Zulkifli Hasan. Cak Imin mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dengan alasan pandemi Covid-19. Seperti diketahui, keduanya adalah partai koalisi di pemerintahan Jokowi.

Sayangnya, usulan tersebut tak mendapat dukungan mayoritas partai di DPR. Hanya PKB, PAN, dan Golkar yang mendukung penundaan Pemilu 2024. Sementara PKS, Demokrat, NasDem, PDIP, dan Gerindra tegas menolak. ***

014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X