Ini Tanggapan Dedi Mulyadi Terkait Ucapan SARA Edy Mulyadi

photo author
- Rabu, 26 Januari 2022 | 14:04 WIB
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi (YouTube)
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi (YouTube)

FOKUSSATU.ID – Rencana penetapan Ibu Kota Negara (IKN) baru hingga saat ini masih terus menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. 

Banyak yang menilai bahwa pemindahan ibu kota sarat dengan kepentingan politik satu golongan. 

Terbaru, sikap kontra ditunjukkan jurnalis senior Edy Mulyadi. Saking kontranya, dalam acara konferensi pers, beberapa waktu lalu, Edy dinilai telah mengucapkan bahasa yang dinilai sangat merendahkan dan menyinggung satu suku tertentu di Indonesia, yakni Kalimantan. 

Baca Juga: Dibalik Meriahnya Tahun Baru Imlek Terselip 10 Pantrangan atau Larangan Saat Rayakan Imlek

Terkait hal ini, anggota DPR RI Dedi Mulyadi memberikan tanggapannya.

Ia menilai pro dan kontra yang muncul seiring penetapan Ibu Kota Negara (IKN) baru bernama Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hal yang biasa.

Menurutnya, hal tersebut sah terjadi karena iklim demokrasi di Indonesia membuka ruang bagi siapapun untuk menyampaikan pendapat.

"Tetapi yang mestinya dihindarkan adalah kita tidak menggunakan kata-kata yang bisa dianggap merendahkan martabat orang lain, kehormatan orang lain dan tidak memuliakan tempatnya orang lain," ujar Kang Dedi melalui pesan singkat. 

Ia menilai semua tempat di belahan Indonesia indah dan potensial. Salah satunya Kalimantan yang kini menjadi sentra kepentingan ekonomi dan konservasi nasional bahkan dunia.

"Karena di Kalimantan itulah udara bersih bisa kita dapatkan dari hamparan hutan yang menjadi paru-paru dunia. Dari Kalimantan itulah batubara dihasilkan, dari Kalimantan itulah kayu-kayu baik dihasilkan," katanya.

Saat ini, Kang Dedi mengatakan, yang harus dipikirkan ke depan adalah bersama-sama untuk tetap menjaga IKN agar dibangun dalam tata ruang memadai tanpa merusak Kalimantan.

"Sehingga ruang-ruang konservasi sebagai paru-paru dunia harus menjadi sendi utama dalam kebijakannya. Pertumbuhan ekonomi bisa selaras dengan pelestarian lingkungan. Prinsip-prinsip itulah yang harus kita jaga bersama dibanding kita terus menerus berkonflik yang melahirkan isu SARA," ucapnya.

Baca Juga: Omicron di Jabar Masih Terkendali, Tercatat 33 Kasus

Untuk itu, kata Dedi, ia mengajak semua pihak berhati-hati dalam menjaga lisan dan memilih kata-kata yang tepat saat menyampaikan pendapat di muka umum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X