Meski Turun, Indonesia Waspadai Naiknya Covid-19 di Beberapa Negara

photo author
- Jumat, 29 Oktober 2021 | 13:28 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (HUMAS BANDUNG)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (HUMAS BANDUNG)

FOKUSSATU.ID - Saat ini situasi di Indonesia baik di tingkat nasional maupun provinsi secara umum terjadi penurunan tren kasus baru mingguan sebesar 23%.

Selain itu juga terjadi penurunan jumlah kematian sebesar 16% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Namun hal ini tidak boleh mengurangi kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi pandemic Covid-19, mengingat di beberapa negara kembali terjadi lonjakan kasus.

Baca Juga: Buka cekbansos.kemensos.go.id, BST Rp600 Ribu Kemensos Cair Atau Tidak di Rekening dan Kantor Pos

Berdasarkan laporan WHO per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus maupun kematian di tingkat global dan regional Eropa yang berkontribusi lebih dari 50% total penambahan kasus baru dan sekitar 14% dari total kematian baru.

Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Turki, dan Ukraina merupakan negara yang melaporkan kasus tertinggi di level global.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi menegaskan komitmen Pemerintah untuk terus menurunkan kasus Covid-19. Hal ini dilakukan melalui evaluasi penerapan level PPKM di seluruh wilayah Indonesia secara berkala.

Baca Juga: Jabar Masuk dalam Provinsi Prioritas Program Infrastruktur Hijau

''Situasi global pandemi Covid-19 bisa menjadi salah satu masukan dan pembelajaran terkait respon nasional kita. Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,'' ujar dr Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan pers virtual di Media Center KPC-PEN, Jakarta (27/10), dilansir Kemenpora.go.id.

Pemerintah, tambah dr Nadia juga terus mempertahankan testing rate dan positivity rate pada level yang direkomendasikan WHO. Membaiknya situasi pandemi juga berimbas kepada kondisi rumah sakit.

Saat ini, keterisian tempat tidur (BOR) masih dalam level 20%. Artinya situasi rumah sakit saat ini dalam suasana kondusif. dr. Nadia berharap semua elemen harus sama-sama memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka tentu risiko interaksi dan penularan juga semakin tinggi.

Baca Juga: Tiga Ganda Putra Indonesia Lolos Babak Perempat Final French Open 2021, Ini Jadwal Live

Namun risiko ini bisa diminimalisir jika masyarakat patuh, taat, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan tetap selektif dan bijak saat beraktivitas.

''Kami berharap kerjasama dari semua pihak untuk tetap memperkuat upaya testing, lacak dan isolasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Walau jumlah kasus baru yang semakin sedikit, namun upaya pelacakan kontak harus dilakukan secara maksimal. Identifikasi kontak tidak terbatas pada lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan lain seperti tempat kerja, sekolah, dan lainnya,'' pungkas dr. Nadia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X