FOKUSSATU.ID- Dalam Pembangunan Ketahanan Kesehatan Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga hal yang nisa menjadi fokus Asean Plus Three. Tiga hal ini merupakan investasi jangka panjang agar kawasan lebih siap menghadapi pandemi berikutnya.
Pertama, kata Presiden, peningkatan kapasitas layanan kesehatan nasional merupakan dasar mutlak sebagai garis pertahanan pertama dalam menghadapi pandemi. Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa kesehatan nasional dapat menjadi fondasi ketahanan kesehatan kawasan.
"Sistem jaminan kesehatan nasional juga harus terus diperkuat, utamanya akses bagi kelompok marginal. Perbaikan strategi penanganan pandemi nasional perlu dilakukan, termasuk bekerja sama dengan WHO Country and Regional Office," kata Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN Plus Three secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kedua, kebutuhan medis harus bisa terpenuhi dengan mulai membangun cadangan kebutuhan medis di kawasan. Jokowi menuturkan ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies dapat dikembangkan menjadi inventory buffer kebutuhan medis kawasan. Menyangkut kapasitas produksi, Jokowi menyampaikan hal tersebut harus diperkuat melalui dukungan investasi, transfer teknologi, dan akses bahan baku produksi.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Tarif Baru Tes PCR
Dalam situasi pandemi, dibutuhkan pendanaan kesehatan kawasan. "ASEAN Covid-19 Response Fund dapat diperkuat menjadi ASEAN Emergency Health Fund," Jokow menerangkan.
Menurut mantan Walikota Solo ini perlu adanya penguatan koordinasi dalam hal menyelaraskan kebijakan menghadapi pandemi. Katanya, penanganan yang terkoordinasi akan memberikan dampak yang lebih besar
"Kita juga perlu mengembangkan mekanisme distribusi kebutuhan medis secara cepat dan merata di kawasan pada saat darurat. Untuk itu, ASEAN Emergency Operation Centre Network for Public Health harus dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.
Presiden juga mendorong negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan momentum penurunan angka kasus Covid-19 di kawasan ini untuk bangkit bersama.
ADB Outlook 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN di tahun 2022 sebesar 5 persen. "Kita bisa mencapai lebih dari itu, dengan cara disiplin bekerjasama dan melakukan langkah bersama. Misalnya, saya menekankan pentingnya reaktivasi perjalanan, termasuk pariwisata, yang aman dari Covid-19, dan dipercaya oleh masyarakat global," tandasanya. ***
Content Creator Jurnalis gus
Artikel Terkait
Presiden Joko Widodo Menggambarkan Peluang Besar ASEAN-ROK Ekonomi Hijau dan Digital
Presiden Jokowi Fokus Ketahanan Kesehatan ASEAN, Siap Hadapi Pandemi
Tak Ingin Presiden Tiga Periode, Ketum Partai Pandai Farhat Abbas Mantap Calonkan Diri Jadi Presiden 2024