FOKUSSATU.ID- Serangan deface terhadap situs Pusat Malware Nasional milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mendapat sorotan Komisi I DPR RI. Mereka prihatin atas kasus peretasan tersebut, sekaligus menjadi catatan khusus Komisi I DPR RI, mengingat situs Pusat Malware Nasional merupakan garda terdepan dalam mendeteksi dan mencegah potensi serangan siber.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan pihaknya prihatin dengan serangan deface itu. "Saya sangat prihatin atas kejadian yang terjadi pada situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN, https://pusmanas.bssn.go.id/ , ini menjadi catatan untuk kami di Komisi 1 DPR RI" kata Abdul Kharis dalam keterangan persnya, Senin (25/10/2021).
Kharis menilai kondisi keamanan siber Indonesia masih sangat lemah. Hal ini dibuktikan dari rentetan kasus kebocoran data penduduk yang terjadi berulang kali dalam beberapa waktu terakhir maupun peretasan ke website milik pemerintah.
Politisi PKS ini mengungkapkan, menurut laman National Cyber Security Index (NCSI) pada September lalu, Indonesia berada pada peringkat 77 dari 160 negara di dunia soal keamanan siber nasional. Indonesia tercatat memiliki skor 38,96 dan angka itu jauh di bawah sejumlah negara tetangga Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Janji Hukum Mati Koruptor Bansos Kandas, Aa Umbara Hanya Dituntut 7 Tahun Penjara
Oleh karenas itu,dia berharap agar terus ditingkatkan kemampuan SDM BSSN dengan ditopang infrastuktur dan teknologi yang mumpuni bagi keamanan siber Indonesia secara terintegrasi. Hal ini tertuang dalam RPJMN 2020-2024 BSSN menjadi pengampu major project Penguatan National Security Operation Center–Security Operation Center (NSOC-SOC).
Kharis menyadari peningkatan infrastruktur dan SDM mamadai perlu di dukung dengan anggaran yang maksimal. Terkait hal ini, lanjut Kharis, Komisi I DPR RI akan terus berupaya agar BSSN yang di bebankan keamanan siber perlu daya dukung optimal. “Sulit menuju keamanan siber yang tanggung kalau tidak ditopang anggaran yang maksimal, oleh karena itu saya sebagai salah satu pimpinan Komisi I DPR RI mendukung penuh peningkatan anggaran BSSN, yang dimana teruang dalam RPJMN BSSN," ucap Kharis.
Sebelumnya, Situs Pusat Malware Nasional milik Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN mengalami peretasan berupa perubahan halaman muka atau defacement. Situs tersebut belum dapat diakses oleh publik hingga Senin (25/10/2021) malam pukul 23.00 WIB situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN, https://pusmanas.bssn.go.id/, belum bisa diakses publik.***
Content Creator Jurnalis gus
Artikel Terkait
Situs Milik Pemerintah Dibobol Lagi, Kali ini Giliran Badan Sandi dan Siber Negara
Koronologi Situs Badan Siber dan Sandi Negara BSSN Diretas akibat Hacker Indonesia dan Brazil Saling Serang
Serangan Terjadi Kembali, Korban Kali Ini Badan Siber dan Sandi Negara