nasional

MUI Apresiasi Permintaan Maaf BNPT Soal 198 Ponpes Terafiliasi Terorisme

Jumat, 4 Februari 2022 | 00:09 WIB
Pertemuan MUI-BNPT di kantor MUI, Jakata Pusat, Kamis (3/2/2022).

FOKUSSATU.ID-  BNPT meminta maaf terkait  penyebutan 198 ponpes yang terafiliasi terorisme.

Langkah ini diapresiasi oleh pihak Majelis Ulama Indonesia. Lewat Ketua MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan apa yang  dilakukan Kepala BNPT  Boy Rafli Amar merupakan sebuah ketulusan  dan ini perlu diapresiasi. Sebab penyebutan 198 ponpes terafiliasi terorisme berdampak pada kegaduhan publik..

Oleh karena itu, penyampaian permohonan maaf secara terbuka dan komitmen untuk terus sinergi dalam penanganan dan penanggulangan terorisme harus dsambut dengan baik.  "Saya secara khusus melihat ada ketulusan dari Pak Kepala dalam diskusi intensif antara BNPT dengan MUI yang berjalan dari hati ke hati selama dua setengah jam tadi. MUI dan BNPT berada dalam satu barisan dalam penanggulangan terorisme, sesuai dengan wilayah masing-masing. Diskusi tadi semata untuk memperkuat sinergi dan membangun kesepahaman,"  jelas Asrorun Niam usai pertemuan silaturrahim MUI-BNPT di kantor MUI, Jakata Pusat, Kamis (3/2/2022).

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui ada kesalahan terkait diksi rilis daftar pondok pesantren yang terafiliasi terorisme. Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar  pun menyampaikan permohonan maafnya kepada umat Islam.

Baca Juga: Kemenag Siapkan Regulasi Cegah Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama


Dalam pertemuan silaturrahim tersebut, Kepala BNPT menyampaikan dinamika penanggulangan terorisme yang menjadi tugasnya dan mendengar masukan yang disampaikan oleh pimpinan MUI.

Boy menyadari bahwa penyebutan nama pondok pesantren yang terafiliasi dengan terorisme telah melahirkan kegaduhan dan stigma terhadap pondok pesantren, meski tidak diniatkan untuk itu. Karena itu, BNPT menyampaikan permohonan maaf kepada MUI dan pimpinan pondok pesantren yang merasa terusik dengan penyampaian hal tersebut disertai dengan komitmen untuk mengubah diksi yang bisa dinilai stigma buruk pada pesantren. "Jangan ada lagi menyebut pondok pesantren", ujar Boy dengan menunjukkan tangan ke para Deputi dan pimpinan BNPT yang ikut dalam silaturrahim.

Asrorun Niam yang ikut dalam pertemuan menerangkan, pertemuan berlangsung sangat baik dan akrab, ada kesamaan pandang mengenai penanggulangan terorisme dengan multi pendekatan. "Dalam hal isu sensitif, perlu ada diskusi intensif agar tidak kontraproduktif dan berdampak pada rusaknya ikhtiar penanggulangan terorisme yang sudah dibangun selama ini. Poin ini menjadi komitmen bersama dalam langkah selanjutnya", ujarnya.

Hadir dalam pertemuan: Ketua MUI Bidang Hukum Noor Ahmad, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorum Niam Sholeh, Ketua MUI Bidang Dakwah Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Pengkajian Utang Ranuwijaya, Ketua MUI Bidang Seni Jeje Zainudin, Sekjen MUI Amirsyah, Wakil wakil Sekjen, Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Amin Suma, dan Ketua BPET MUI Syaukillah. Sementara dari BNPT hadir Kepala BNPT  Komjen Pol Boy Rafli Amar  beserta jajarannya.***014

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB