nasional

Pj Wali Kota Bambang Tirtoyuliono Sebut Sampah di Kota Bandung Sulit Diatasi

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan penanganan sampah selama libur lebaran 2024 terkendali. (Humas Kota Bandung)

FOKUSSATU.ID, KOTA BANDUNG  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap menerapkan sejumlah strategi dalam menangani peningkatan volume sampah. Mulai dari memilah, mengedukasi, Maggotasi, hingga mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi.

Pj Wali Kota Bandung bambang Tirtoyuliono mengatakan, terdapat beberapa faktor yang membuat sampah di Kota Bandung sulit teratasi. Di antaranya perilaku mindset, edukasi sosialisasi, dan koordinasi yang masih kurang, volume produksi sampah tinggi, serta minimnya penegakan hukum.

Baca Juga: Indonesia vs Korea Selatan, Babak Perempat Final Piala Asia U 23

"Edukasi sosialisasi terus kita lakukan. Secara bertahap itu mendorong mindset yang berubah. Dari masyarakat yang tadinya hanya membuang sampah, sekarang jadi mengolah sampah. Tujuannya agar volume sampah yang dibuang ke TPA itu semakin berkurang," ungkap Bambang kepada wartawan di balaikota belum lama ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi menjelaskan, saat ini sampah organik sudah tidak boleh dibuang ke TPA Sarimukti. Sehingga pengolahannya harus diperbanyak di hulu.

Baca Juga: Masyarakat dan Santri Bahu Membahu Renovasi Masjid Anizom Cipelang Bogor

"Januari kemarin, dari 151 kelurahan di Kota Bandung, sudah ada 125 kelurahan yang mengoperasikan rumah maggot. Dengan ini, total sampah organik yang sudah diolah dengan maggotisasi mencapai 377 ton hingga Januari lalu," jelas Dudy.

Ia berharap, targetnya rumah maggot bisa mengolah 1 ton sampah organik per hari di setiap kelurahan. Sehingga totalnya sebanyak 151 ton sampah per hari bisa berkurang jika semua kelurahan aktif mengoperasikan rumah maggot.

"Namun, maggot itu siklusnya 35 hari. Sehingga penambahan kapasitasnya perlu waktu. Rencananya kami akan bantu sediakan mesin bubur untuk mengolah sampah organik, sehingga bisa mempercepat pengolahan oleh maggot," paparnya.

Baca Juga: Soal PHPU , Andi Zabidi Meminta Para Pihak yang Bersengketa Taati Putusan MK

Selain itu, pihaknya juga akan menyuplai maggot ukuran besar dari KBS ke rumah maggot di seluruh kelurahan agar peningkatan sampah organik bisa lebih cepat.

"Kami juga mendorong hotel, resto, kafe di sekitar rumah maggot untuk menyuplai sampah organik ke rumah maggot yang ada di kelurahannya. Rumah maggot yang sudah dibangun bisa dikolaborasikan dengan Buruan Sae agar lebih produktif dalam menghasilkan pangan," imbuh Dudy.

Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) siap membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung. ITB siap mengedukasi warga terkait pengelolaan sampah.

Baca Juga: Pasca Lebaran, Pemkot Bandung Kembali Fokus Penataan PKL di Sejumlah Wilayah

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB