Soal MBG, DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal Sebut Tak Perlu Ahli Gizi

photo author
- Senin, 17 November 2025 | 17:05 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal



FOKUSSATU.ID - Beredar di media sosial pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, yang kontroversial.

‎Cucun Ahmad Syamsurijal menjadi perbincangan hangat di masyarakat, setelah menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak perlu melibatkan tenaga profesional seperti ahli gizi.

‎Pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Cucun Ahmad Syamsurijal ini terungkap dalam sebuah rekaman video dalam acara konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG se-Kabupaten Bandung, Senin (17/11/2025),

Baca Juga: OJK : Kinerja Sektor Asuransi Masih Terjaga Stabil, Aset Naik 3,39 Persen

Cucun menyatakan bahwa program gizi yang ditujukan langsung untuk masyarakat dan anak-anak sekolah tersebut tidak membutuhkan standar profesional tinggi.

"Tidak perlu ahli gizi, tidak perlu Persagi. Yang penting adalah satu tenaga yang mengawasi gizi. Tidak perlu orang-orang seperti kalian yang merasa sombong," ujar Cucun dengan nada tinggi dalam video yang tersebar luas, merujuk pada Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).

Kontroversi ini bermula ketika seorang ahli gizi dalam forum tersebut menyampaikan masukan konstruktif.

Ahli gizi tersebut mengusulkan agar Badan Gizi Nasional (BGN) dapat menjalin kerja sama dengan Persagi untuk memastikan kualitas dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG.

Baca Juga: Indosat Gandeng SMK Walang Jaya Perkuat Pembelajaran Berbasis Praktik Inisiatif Kios

Namun, usulan tersebut ditanggapi secara keras oleh Cucun. Ia menolak ide tersebut dan justru menyebut bahwa profesi ahli gizi tidak lagi dibutuhkan dalam program yang ia dukung penuh.

Cucun bahkan menyatakan rencana strategisnya untuk menyelesaikan masalah tersebut di level parlemen dan kementerian. Ia bertekad mengubah nomenklatur resmi dalam program tersebut.

‎"Saya akan ajak rapat BGN, mengubah diksi ‘Ahli Gizi’ ini menjadi tenaga yang menangani gizi. Tidak perlu ahli gizi, nanti saya akan selesaikan di DPR," ungkapnya.

Baca Juga: MoU Ditandatangani dalam WJIS 2025, Garuda Siap Bangun Kertajati Aerospace Park

‎Untuk menggantikan peran ahli gizi, Cucun mengusulkan solusi yang cepat dan praktis:

‎"Saya enggak mau dengar orang-orang sombong mengatakan 'karena saya ahli gizi'. Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang, bila perlu anak-anak SMA cerdas fresh graduate dilatih tiga bulan kasih sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)," jelas Cucun.

‎"Kita sampaikan kepada semuanya, karena yang digunakan ini APBN. Saya tadi ingatkan, di ujung akan ada pos audit kepada mitra, KSPPG, kepada tenaga yang mengawasi gizi," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X