FOKUSSATU.ID, BANDUNG — Memperingati Hari Lahir Pancasila, Anggota DPR RI Komisi I, Junico B.P. Siahaan, menggelar kegiatan Diskusi Kebangsaan bersama 30 Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan se-Kota Bandung di Rumah Makan Cibiuk, Buahbatu.
Kegiatan ini mengusung tema “Setialah Kepada Sumbermu” dan subtema "Kekuatan Kita Harus Tetap Bersumber Kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Rakyat", diskusi ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi antar kader, namun juga refleksi mendalam atas arah bangsa di tengah transisi kekuasaan dan dinamika geopolitik global.
Kegiatan diskusi ini menghadirkan narasumber seperti akademisi sekaligus Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Dr. Bedi Budiman, S.IP., M.Si., serta anggota DPRD Kota Bandung, H. M. Sutaya, S.H., M.H.
Forum ini menjelma menjadi ruang kritik dan otokritik terhadap keberlangsungan nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini.
Baca Juga: Investor Saham di BEI Tembus 7 Juta SID
Nico sapaan akrabnya, Junico B.P. Siahaan, menekankan bahwa momentum Hari Lahir Pancasila harus dijadikan kesempatan untuk mengevaluasi ulang komitmen nasionalisme, terutama menjelang transisi pemerintahan baru.
Ia juga menyoroti isu penulisan ulang sejarah yang disebutnya sebagai “upaya dekomposisi sejarah bangsa”, khususnya pada bab reformasi diisukan tidak ditulis dengan holistik sehingga sarat akan pergeseran makna perjuangan gerakan reformis.
Selain itu, wacana pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional juga menuai polemik di ruang publik.
Baca Juga: bank bjb syariah Kenalkan Sukuk Subordinasi Pertama Senilai Rp300 Miliar
“Sejarah tidak boleh direduksi apalagi dihapus. Penulisan ulang sejarah dengan mengaburkan fase reformasi adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat,” tegas Junico yang juga menyuarakan pentingnya Komisi I DPR RI sebagai ruang penyeimbang narasi kebangsaan dan diplomasi ideologi di tengah tensi geopolitik dunia.
Pancasila dan Tantangan Minoritas
Junico turut menyinggung peliknya persoalan rumah ibadah di Kota Bandung yang hingga hari ini masih menyisakan diskriminasi.
“Pancasila tidak akan paripurna kalau hanya berhenti sebagai jargon. Ia harus hidup dalam kepala dan tindakan, salah satunya yaitu dengan menjamin hak beribadah dan keberagaman,” ujar Anggota DPR-RI dari Dapil Jawa Barat I ini.
Baca Juga: Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
Artikel Terkait
SPMB 2025 Kota Bandung: Jalur Afirmasi MBK Wajib Miliki Surat Rekomendasi dari Asesmen Center, Ini Caranya
Absen di Laga Kontra China dan Jepang, Eliano Reijnders Justru Dibanjiri Ucapan Selamat di Medsos
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
bank bjb syariah Kenalkan Sukuk Subordinasi Pertama Senilai Rp300 Miliar
Investor Saham di BEI Tembus 7 Juta SID