Ketegangan memuncak pada Oktober 2024 ketika terjadi rapat warga untuk membahas pergantian Ketua RT.
Dalam rapat itu, Sandy terlibat adu mulut dengan istri Ketua RT. Nanang, yang merasa terusik, menegur Sandy.
Baca Juga: Terbongkar! Pelaku Pagar Laut Adalah Pemprov Jabar, Apa yang Akan Dilakukan Pemerintah Pusat?
Namun, Sandy justru memelototi Nanang sambil mengatai Nanag.
"Lo bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan,” ujar Wira menirukan ucapan Sandy kepada Nanang.
"Ucapan itu semakin menambah dendam yang selama ini dipendam oleh tersangka," imbuh Wira.
Tak berhenti di situ, keesokan harinya, Sandy mengirim pesan ke istri Nanang, menuduh bahwa Nanang telah menyerangnya saat rapat.
Baca Juga: Terlanjur Ramai, Istana Bantah Adanya Rencana Presiden Prabowo Bertemu Megawati
Nanang memilih mengabaikan pesan tersebut, meski hal itu semakin memicu kebenciannya terhadap Sandy.
Kejadian Tragis di Pagi Hari
Pada Minggu pagi 12 Januari 2025 sekitar pukul 06.30 WIB, Nanang sedang memperbaiki sepeda motornya di pinggir jalan dekat rumah.
Saat itu, ia melihat Sandy melintas dengan sepeda motor dan meludah ke arah Nanang sambil memberikan tatapan sinis.
Baca Juga: Prabowo Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien: Swasta Silakan Bergerak!
Tindakan Sandy tersebut membuat Nanang kehilangan kendali atas emosinya.
Ia segera mengambil pisau dari kandang ayam di samping rumahnya, lalu mengejar Sandy.