Atas Bantuan BRI, Fasilitas BSU Kartini ciamis Makin Lengkap Hingga Anggota Semakin Meningkat

photo author
- Minggu, 28 Juli 2024 | 17:51 WIB
Bank Sampah Unit (BSU) Kartini Ciamis
Bank Sampah Unit (BSU) Kartini Ciamis

Keberadaan mobil pickup dianggap sangat membantu dalam pengangkutan sampah residu dari rumah warga. Hal ini membuat masyarakat semakin bersemangat dalam mengumpulkan sampah, karena mereka tidak perlu lagi berjalan jauh untuk menyetor sampah ke gudang.

"Tugas nasabah dan anggota hanya mengumpulkan sampah di rumah. Nanti kami yang jemput. Alhamdulillah masyarakat jadi semakin senang, karena jadi dipermudah," ujar Aan.

Hal tersebut dibenarkan oleh anggota sekaligus pengurus BSU Kartini, Tuti (59). Menurutnya, setelah ada program penjemputan sampah residu ke rumah warga, jumlah nasabah bank sampah jadi semakin bertambah.

Baca Juga: Diikuti Ratusan Anak, bank bjb Gelar Gelar Khitanan Massal

Di sisi lain, proses edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat pun jadi lebih mudah. "Karena kita jadi lebih sering mengangkut sampah ke masyarakat, jadi makin banyak masyarakat yang teredukasi," ungkap Tuti, yang juga menjabat sebagai Bendahara BSU Kartini.

Baginya, bergabung sebagai anggota BSU Kartini adalah sebuah berkah. Karena dalam setiap kegiatan, pasti ada kepuasan yang membuat Tuti merasakan kebahagiaan.

"Ada kepuasan bagi saya di sini. Karena saya bisa ikut berperan aktif mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah, sampai banyak yang studi banding ke sini (BSU Kartini). Seperti dari Perusahaan Jepang Rekonai dan Kabupaten Klaten," ujar Tuti.

Baca Juga: Diikuti Ratusan Anak, bank bjb Gelar Gelar Khitanan Massal

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Salah satunya melalui upaya sosialisasi pengelolaan sampah dalam program BRI Peduli Yok Kita Gas.

Dari program ini, masyarakat mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah dan pelatihan penggunaan alat-alat pengelolaan sampah. Di sisi lingkungan, BRI Peduli Yok Kita Gas memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah baik organik maupun anorganik.

Sampah anorganik dapat diolah menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Dalam mendukung pengelolaan sampah tersebut, BRI telah menyalurkan 173 unit bak maggot komunal dan 50 unit kandang Black Soldier Fly (BSF).

"Hasilnya hingga saat ini sudah terkumpul 236.153 kg sampah organik dan 471.323 kg sampah anorganik di bank sampah. Selain itu, juga tercatat sebanyak 6.921,5 kg maggot terjual dan sebanyak 34.739.868 Kg CO2e karbon tereduksi melalui bank sampah," ungkap Catur.

Lebih lanjut, dari sisi ekonomi, Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas berhasil mengubah cara pandang masyarakat tentang mengubah sampah menjadi uang. Sampah anorganik dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang disediakan BRI bagi masyarakat. Setelah dicacah, sampah pun dijual kepada pengumpul sampah, sehingga masyarakat memperoleh pendapatan.

Hasilnya, tercatat total tabungan masyarakat yang menukar sampah menjadi uang di bank sampah sebanyak Rp104.420.916 dengan jumlah nasabah bank sampah yang terdaftar sebanyak 8.699 nasabah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X