FOKUSSATU.ID, BALI - Dalam upaya mendukung kelancaran dan mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di Provinsi Bali yang damai dan bermartabat, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) didorong untuk mengambil peran aktif dalam mencegah penyebaran hoaks (informasi palsu/bohong).
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, S.TP., M.P sangat berharap pemuda berperan dan terlibat dalam kepemiluan. Peran anak muda menjadi penting agar bonus demografi dapat dirasakan manfaatnya.
“Saya tantang anak muda masuk bertugas sebagai KPPS,” kata Lidartawan, Senin 10 Juni 2024.
Lidartawan juga mendorong agar organisasi kepemudaan juga bersuara agar peserta Pemilu tidak lagi berkampanye dengan memasang baliho.
Baca Juga: Kodim 0618 dan PWI Pokja Kota Bandung Siap Berkolaborasi Dalam Menciptakan Bandung Bebas Hoax
“Penggunaan baliho tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahan Provinsi Bali tentang pengurangan timbulan sampah plastik. Mestinya peserta Pemilu sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah” sentil Lidartawan.
Sementara itu menurut Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si dalam kegiatan seminar pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng di Buleleng, menjelaskan bahwa hoaks dapat menjadi ancaman serius bagi demokrasi.
"Terutama di era digital saat ini. Ia menjelaskan bahwa hoaks dapat memicu polarisasi, perpecahan, dan bahkan kekerasan," jelasnya.
Oleh karena itu, peran OKP sangat penting dalam memerangi hoaks dan memastikan informasi yang beredar di masyarakat adalah informasi yang benar dan akurat.
Baca Juga: Masyarakat Siap Bantu Pemerintah Tangkal dan Cegah Penyebaran Berita Hoax di Pilkada Serentak 2024
“OKP memiliki potensi yang besar untuk menjangkau kaum muda, yang merupakan pengguna media sosial yang paling aktif. Dengan melakukan edukasi dan literasi media kepada kaum muda, OKP dapat membantu membangun masyarakat yang cerdas dan kritis dalam menerima informasi,” papar Muliarta seperti dikutip dari Barometerbali.com, Selasa 11 Juni 2024.
Pria asal Klungkung yang juga merupakan Tim Pemeriksa Daerah (TPD) DKPP RI Wilayah Bali ini juga mendorong OKP untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, media massa, dan organisasi masyarakat sipil, dalam memerangi hoaks.
“Dengan bersama-sama, kita dapat membangun ekosistem digital yang sehat dan kondusif untuk Pemilu yang damai dan bermartabat,” tegasnya.
Menurutnya, melalui pendekatan yang kreatif dan kolaboratif, OKP dapat menjadi agen perubahan yang mendorong transparansi dan kebenaran.
Artikel Terkait
Bupati Bandung Lantik Pejabat Lingkungan Pemkab Bandung Sebanyak 63 Orang
Status KLB Keracunan Massal Dicabut, Dinkes Kota Bogor Tunggu Hasil Uji Lab
Soal Uang 5 M, Empat Orang Saksi Dihadirkan Dalam Sidang Kasus Penipuan dan Penggelapan Dengan Terdakwa Adetya Alias Shasa
Pengamat Politik Kanda Kurniawan : Saatnya Kaum Buruh Berkuasa Beriringan Dengan Penguasa Kota Cimahi
18 Tim Zona Asia Lolos ke Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Siapa Lawan Indonesia?