Ancaman Angin Puting Beliung Masih Ada, BMKG Sebut Ini Sebabnya

photo author
- Rabu, 21 Februari 2024 | 21:52 WIB
Kerusakan akibat angin puting beliung di Jatinangor Kab. Sumedang Rabu (21/2/2024).
Kerusakan akibat angin puting beliung di Jatinangor Kab. Sumedang Rabu (21/2/2024).

FOKUSSATU.ID  - Angin puting beliung melanda kawasan Jatinangor dan Rancaekek Kab. Sumedang pada Rabu sore (21/2/2024).

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan penyebab puting beliung dari hasil analisis cuaca sementara suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat.

Hal itu mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Baca Juga: Naik Motor, Pj Gubernur Jabar Bey Sambangi Korban Angin Puting Beliung di Kab. Sumedang

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95%," ucapnya.

Terpantau juga adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Jatinangor Kab. Sumedang Diterjang Angin Puting Beliung. Tidak Ada Korban Jiwa

Kemudian, Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar, kata Rahayu, juga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X