FOKUSSATU.ID - Film dokumenter soal Pemilu 2024, sebetulnya nggak hanya Dirty Vote saja. Yang sekarang ini lagi viral dan jadi pembicaraan banyak orang.
September 2023, lalu KPU sebetulnya juga, sudah memproduksi film dokumenter yang digarap secara profesional.
Hehe..KPU kayak ngidam ingin dapat job baru ya. Selain menjadi lembaga penyelenggara pemilu tetapi juga jadi sinematografi.
Film garapan KPU itu berjudul Kejarlah Janji. Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan memiliki tujuan untuk melakukan sosialisasi mengenai pemilu 2024.
Melalui film ini, KPU ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya pemilu yang damai dan memberikan edukasi politik yang kuat kepada masyarakat.
Baca Juga: Menang 3-1 atas Yordania, Qatar Kampium Piala Asia Dua Kali Berturut-turut 2019-2023
Meskipun mengangkat intrik-intrik politik dalam proses pemilihan, "Kejarlah Janji" dibalut dengan nuansa drama dan komedi yang menghibur.
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, menyatakan bahwa film "Kejarlah Janji" tidak hanya sekadar tontonan belaka, tetapi juga diharapkan bisa menjadi panduan jelang pemilu dan pilkada 2024.
KPU ingin membangun kesadaran untuk menciptakan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya dengan bijak, melawan politik uang, politik identitas, SARA, dan membangun sikap toleransi.
Film ini telah diputar perdana pada 15 September 2023 di Studio XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta, dan akan tayang terbatas di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Jelang Hari H Pencoblosan, Pemkot Bandung Akselerasi Perekaman KTP-el untuk Pemilih Pemula
Film Dirty Vote bercerita soal dugaan kecurangan yang dilakukan dalam Pemilu 2024. Menjadi sorotan seusai di rilis hari ini, Minggu 11 Februari 2024.
Film yang dikupas tiga akademisi Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar itu ternyata diproduksi dengan dana patungan.
Produser Dirty Vote Joni Aswira mengatakan, film ini lahir dari kolaborasi lintas CSO. Ia mengatakan, dokumenter ini sesungguhnya juga memfilmkan hasil riset kecurangan pemilu yang selama ini dikerjakan koalisi masyarakat sipil. Biaya produksinya dihimpun melalui crowd funding, sumbangan individu dan lembaga.
“Biayanya patungan," ujarnya kepada wartawan, Minggu.
Artikel Terkait
Tensi Politik Pemilu 2024 Menurun, Berita Hoaks Sudah Disikapi Dewasa dan Bijak Oleh Masyarakat
Jelang Pemilu 2024, BPBD Petakan 11.034 TPS Dipastikan Aman dari Potensi Ancaman Bencana
Tuntut Pengesahan Revisi UU Desa Sebelum Pemilu, Kepala Desa Geruduk DPR, dan Ngamuk
Kodam III/Siliwangi Siap Amankan Pemilu 2024, Kerahkn 9.365 Personel
Antisipasi Keamanan Pemilu, Bandung Siagakan 354 Satpol PP dan 14.848 Linmas