Meski Berada di Sawah dan Hutan, Petani dan Penyadap Getah Karet Dapat Edukasi dan Literasi Antisipasi Berita Hoaks Pemilu 2024

photo author
- Sabtu, 16 Desember 2023 | 18:22 WIB

"Mengingat situasi sosial, terutama bagi masyarakat pedesaan dan kelompok sosial komunal daerah perkampungan, " terang Waja di Desa Olaia, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo Flores, NTT.

Menanggapi bahaya hoaks, Waja menerangkan bahwa langkah kongkrit dalam menanggapi isu hoaks dikalangan kelompoknya tentunya kembali ke pribadi masing masing.

"Walaupun menurut saya hal ini berat, karena umumnya golongan petani sangat dogmatis menerima isu isu politik tanpa verifikasi", tandas Waja.

Baca Juga: Peran Pemuka Agama dan Tokoh Agama dalam Menangkal Berita Hoax jelang Pemilu 2024 Harus Diperkuat

Di Jabar, petani yang tergabung dalam Kelompok tani hutan (KTH) Mitra Sawargi Desa Mekarraya, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, melalui ketuanya Aman
Sopandi mengatakan, terkait berita bohong (hoaks), pihaknya sering mendengar dari media sosial.

"Namun kita juga wajib dan harus paham tentang bahaya berita hoaks atau berita bohong, di kalangan para petani hutan karena ini bisa menjadi sumber disintegrasi di kalangan masyarakat bawah.
Oleh karena itu penting bagi para petani kecil ini mengetahui tentang bahayanya hoaks atau berita bohong, " jelasnya, Sabtu 16 Desember 2023.

Aman menambahkan, petani hutan juga kerap mendapatkan sosialisasi dari pemangku kebijakan tentang bahaya berita hoaks.

"Kita kan di hutan hampir tiap hari, selalu ada pihak desa, koramil, polsek dan polisi hutan memantau kami, dan berinteraksi soal bahaya berita hoaks, " jelasnya.

Diakuinya, saat pemilu 2024 ini petani di hutan juga selalu memantau perkembangan pemberitaan pemilu 2024.

"Karena sekarang era digital, banyak berita di media sosial. Saya selalu ketua selalu menyempatkan diskusi dengan para petani hutan agar tak termakan berita hoaks, " paparnya.

Sementara itu di Kabupaten Bandung Barat, salah seorang penyadap getah di bkph Padalarang, Rahmat siswono mengatakan beberapa petani sadapan getah yang sehari hari nya tinggal di hutan untuk masalah berita bohong atau hoaks pihaknya kurang mengikuti karena kami setiap hari tinggal di hutan.

"Kendati demikian kami hanya tau berita bohong atau hoaks tersebut dari handphone, untuk literasi agar tak termakan hoaks apalagi mau pemilu saat ini, kami mendapatkan literasi dari Polisi Hutan dan pemangku kebijakan hutan di Perhutani wilayah Bandung Utara, " paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X