Ini Hukum Merayakan Hari Valentine Menurut Islam dan Sejarahnya

FOKUSSATU.ID – Sebentar lagi Hari Valentine akan segera datang. Bagi kaum muda-mudi, momen valentine menjadi yang sangat dinantikan. 

Biasanya, muda-mudi yang sedang dilandala asmara akan merayakan momen tersebut dengan berbagai cara. Biasanya, mereka meluapkan rasa cinta terhadap pasangannya dengan memberikan sebuah hadiah. 

Seperti diketahui, Hari Valentine merupakan hari kasih sayang yang biasa diperingati muda-mudi setiap tanggal 14 Februari. 

Nah, lalu bagaimana pandangan Islam dalam merayakan Hari Valentine. Berikut penjelasannya. 

Baca Juga: Enam Amalan Anak Soleh Ini Bisa Selamatkan Orangtua dari Siksa Kubur

Sebagian umat Islam masih memperdebatkan bolehkah umat Islam merayakan hari valentine? 

Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya menjelaskan tentang hukum merayakan hari valentine. 

Dalam dakwah Ustadz Abdul Somad, seorang jamaah bertanya dan meminta penjelasan tentang merayakan Hari Valentine dan solusinya dalam Islam.

Lalu bagaimana menurut pandangan Ustadz Abdul Somad tentang merayakan Hari Valentine dalam Islam? Simak di bawah ini sebagai berikut.

Dikutip dari kanal YouTube Dakwah Singkat Padat yang diunggah pada 12 Januari 2018 dengan judul “Hukum Merayakan Hari Valentine dan sejarahnya ustadz abdul somad dakwah” menjelaskan.

Ustadz Abdul Somad menceritakan, membebaskan para tentara romawi kuno untuk saling mencinta dengan pasangannya.

Sebelum akhirnya terbantai, kemudian pada hari kematian tersebut dikenang sebagai hari Valentine.

“Tanggal 14 Februari sangat luar biasa, semua orang keluar dengan pasangannya, bahkan hotel-hotel memasang harga promo, malam cinta setengah harga plus sarapan pagi,” ucap ustadz Abdul Somad.

Perayaan umat Islam disebut dengan aid yang syar’I yang dapat kita rayakan secara besar-besaran. Setelah ibadah puasa 1 bulan penuh seperti Idul Fitri dan Idul Adha yang berkenaan dengan ibadah haji dan ibadah qurban yang merupakan hari besar bagi Islam.