Ini Keistimewaan Bulan Rajab, Kata Ustadz Adi Hidayat

FOKUSSATU.ID – Memasuki bulan Rajab, kita dianjurkan untuk melakukan amalan baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya, bulan Rajab memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa dan termasuk 4 bulan yang diistimewakan Islam. 

Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya pernah menjelaskan sejumlah keutamaan bulan Rajab.

Lantas apa keutamaan bulan Rajab ini ? Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat. 

Sebagaimana firman Allah Subhanallahuwata'alla.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat di Bulan Rajab

"Allah Subhanallahuwata'alla berfirman di dalam Al Quran surat ke-9, At-Taubah ayat 36," jelasnya sebelum menerangkan amalan dan keutamaan bulan Rajab sambil membacakan dalilnya di Channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu 3 Februari 2022.

Sekadar diketahui, bulan Rajab 2022 jatuh pada bulan Februari. Bulan Rajab adalah bulan yang mulia.

Umat muslim dianjurkan menjalankan berbagai amalan baik, dan menghindari perbuatan tercela. 

Menurut Ustadz Adi Hidayat Bulan ini termasuk salah satu di antara empat bulan haram yang Allah muliakan, yakni Dzulqa’dah bulan ke-11, Dzulhijjah bulan ke-12, al-Muharram bulan yang pertama, sedangkan satu dari empat itu yakni Rajab.

"Terpisah pada posisi yang ketujuh," kata Ustadz Adi Hidayat.

Berikut firman Allah SWT yang dibaca Ustadz Adi Hidayat terkait keutamaan bulan Rajab:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan di dalam kitab Allah pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dari antaranya terdapat empat bulan Haram (bulan mulia). Demikian itu adalah ketentuan dalam agama yang lurus (Islam). Maka janganlah kalian berbuat zalim kepada diri kalian sendiri (yaitu berbuat kemaksiatan) dalam bulan-bulan Haram tersebut.” (QS. At-Taubah: 36).

Ustadz Adi Hidayat menambahkan Rajab secara bahasa berarti sesuatu yang diagungkan bermakna Ta'wim karena pada masa itu orang-orang jahiliah, khususnya suku mudhor.