FOKUSSATU.ID-Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi pecinta sepakbola.
Namun sebelum peristiwa memilukan itu terjadi, muncul sejumlah video soal bagaimana perlakuan aparat terhadap sejumlah supoter Arema. Salah satunya yang sempat viral adalah tendangan 'Kungfu" anggota TNI terhadap suporter Arema. Setelah viral dan mendapat kecaman dari berrbagai pihak, pelaku yang merupakan anggota TNI melakukan kunjungan pada rumah korban untuk meminta maaf.
Korban tersebut adalah seorang pelajar bernama Muhammad Hazemi Rafsanjani, atau lebih sering dipanggil Rafi.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosoal terlihat sejumlah anggota TNI sedang duduk di ruang tamu rumah korban. Dalam video t terdengar obrolan antara TNI dan suara wanita yang diduga ibu dari Rafi, suporter Arema yang menjadi korban tendangan "kungfu" anggota TNI itu.
Dalam video terlihat, salah seorang TNI menjelaskan pada keluarga korban bahwa dirinya sempat memutarkan video kepada anak buahnya.
Baca Juga: Duka Cita Mendalam! VPC: Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Momentum Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
Setelah melakukan pemutaran video kejadian penendangan, TNI yang menjelaskan itu bertanya siapa pelakunya. "Saya tanya siapa pelakunya, ternyata dengan kesatria dia ini mengaku," ujar dia sembari menunjuk anggota TNI lain yang duduk di sebelahnya.
Mendengar penjelasan dari TNI itu, wanita yang diduga ibu korban itu lantas memberikan tanggapannya dengan menggunakan bahasa Jawa. "Saya gapapa kalau anaknya salah, atau ngerusak, gapapa, tapi ini dia ga ngapa-ngapain," ujar wanita yang duga ibu korban.
Mendengar pernyataan sang ibu korban, akhirnya anggota TNI lainnya melontarkan pertanyaan mengenai permintaan maafnya diterima atau tidak. "Tapi insya Allah dimaafkan ya, bu?" tanya anggota lainnya.
"Iya kalau udah gini ya dimaafkan, karena udah ketemu langsung," kata perempuan itu menjawab
.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Mayor Kusdi membenarkan adanya permintaan maaf dari anggota yang melakukan tendangan tersebut. bahkan yang bersangkutan didampingi langsung oleh Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.
"Iya benar, itu Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu Didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban," ujar Kusdi kepada awak media.
Artikel Terkait
Unggul 14-0, Timnas Indonesia U 17 Persembahkan Kemenangan untuk Musibah di Kanjuruhan
Personel Polres Tasikmalaya Kota dan Puluhan Bobotoh Gelar Shalat Ghaib Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Ban Hitam di Lengan Pemain Saat Laga Liga Champions, Bentuk Dukungan dan Dukacita Tragedi Kanjuruhan