.
FOKUSSATU.ID- Varian Omicron cenderung menyebabkan gejala yang lebih ringan, khususnya pada orang yang sudah divaksinasi.
Sebuah studi telah menunjukkan hal itu. Namun, varian ini tetap bisa memicu gejala yang tak nyaman.
Berdasarkan penelitian ada dua gejala tak biasa yang cukup sering ditemukan pada kasus Covid-19 akibat infeksi SARS-COV-2 varian omicron. Kedua gejala tersebut adalah pink eye atau konjungtivitis dan rambut rontok.
Gejala konjungtivitis bisa muncul bersamaan dengan gejala-gejala Covid-19 lain, yaitu sekitar dua hari setelah terinfeksi. Sedangkan rambut rontok biasanya muncul menjelang akhir dari masa sakit.
Covid-19 bisa memunculkan gejala pada mata karena SARS-CoV-2 menginfeksi sel di dalam tubuh melalui reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).
Reseptor ini bisa ditemukan di berbagai organ tubuh, termasuk mata. Beberapa area pada mata yang memiliki reseptor ACE2 adalah sel epitel dan retina.
Di sisi lain, rambut rontok mungkin tidak umum terjadi pada kasus Covid-19. Namun, menurut American Academy of Dermatology Association, rambut rontok cukup umum terjadi setelah demam tinggi.
Seseorang bisa dikatakan mengalami rambut rontok (telogen efluvium) bila rambut yang memasuki fase perontokan lebih banyak dibandingkan normal.
Para ahli dari berbagai belahan dunia juga mendapati ada delapan gejala awal Covid-19 lain akibat varian omicron yang sebaiknya tak diabaikan. Gejala-gejala ini cenderung terjadi dengan cepat dan muncul sekitar dua hari setelah terpapar Covid-19.
Baca Juga: Omicron Mewabah di Inggris, Otoritas memutuskan Premier Leage Tetap Dilanjutkan
Kedelapan gejala ini biasanya hanya berlangsung sekitar lima hari. Namun, pada sebagian kasus, gejala ini bisa berlangsung lebih cepat atau lebih lama.
Artikel Selanjutnya
Dibandingkan Varian Sebelumnya, Omicron Tak Bahayakan Paru-paru
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Dibandingkan Varian Sebelumnya, Omicron Tak Bahayakan Paru-paru
Varian Omicron Menginfeksi Tenggorokan
Pemulihan Ekonomi Eropa Kembali Tersendat Akibat Varian Omicron