FOKUSSATU.ID – Muhammad Gibran Arrasyid pendaki remaja berusia 14 tahun warga Kampung/Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan yang dikabarkan hilang di Gunung Gunung selama enam hari, kini telah ditemukan dalam kondisi sehat.
Perlu diketahui awal mulanya penamaan gunung guntur menurut sejarah atau Legenda Gunung Guntur ternyata menceritakan tentang sebuah kerajaan. Konon dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang berdiri di sekitar lembah kaki Gunung Kutu. Kerjaan tersebut adalah “Kokorobokan” yang di pimpin oleh seorang raja bernama Sunan Ranggalawe. Sunan Ranggalawe memiliki seorang kakak perempuan bernama Ratna Inten Dewata.
Jika menurut peraturan kerajaan, Sunan Ranggalawe tidak bisa menjadi seorang raja. Yang lebih berhak menjadi sang raja seharusnya adalah kakaknya. Tapi karena Ratna Inten Dewata adalah seorang perempuan, maka Sunan Ranggalawe lah yang akhirnya diipilh menjadi seorang raja untuk menduduki tahta dan mewarisi dari raja terdahulu.
Baca Juga: Gibran, Pendaki Yang Hilang di Gunung Guntur Sudah Ditemukan
Pada suatu ketika kemarau panjang melanda kerajaan Kokorobokan. Dimana-mana terjadi kekeringan yang membuat rakyat Kokorobokan sangat menderita. Sebagai seorang raja Sunan Ranggalawe tidak bisa tinggal diam dengan hanya memikirkan penderitaan rakyat dan negrinya. Setelah memikirkan jalan keluar dengan para patih kerajaan, akhirnya Sunan Ranggalawe mumutuskan jalan keluar dari kemarau panjang yaitu dengan membuat telaga penampungan air.
Akan tetapi lahan yang kan dibuat telaga penampungan air tersebut ternyata di kuasai oleh Ratna Inten Dewata. Secara baik-baik Sunan Ranggalawe meminta izin kakanya agar menyerahkan lahan yang di diaminya, sayang Ratna Inten Dewata menolaknya sambil berkata “Setelah aku tidak jadi raja karena aku seorang wanita, sekarang tempat tinggal ku akan kau rebut juga?!” Sunan Ranggalawe pun tidak bisa berbuat apa-apa atas penolakan kakaknya.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Pendaki, Gibran Tidak Merasa Hilang Karena Nggak Pernah Ada Malam
Raja pun menghormati keputusan kakaknya meski para patih kerjaan sangat kecewa. Sunan Ranggalawe sangat kebingungan, sementara rakyat membutuhkan air. Setelah berpikir dia berniat untuk kembali memnemui kakaknya. Lagi, Ratna Inten Dewata tetap menolak.
Sebagai seorang raja, Sunan Ranggalawe merasa harus bertanggung jawab atas nasib rakyatnya yang dilanda kekeringan dan kemarau panjang. Akhirnya untuk lepas dari kekeringan Sunan Ranggalawe memerintahkan semua rakyatnya untuk membendung lahan milik Ratna Inten Dewata untuk dijadikan telaga.
Namun apa yang terjadi? Ratna Inten Dewata sangat murka tapi apa daya dia tidak bisa melawan adiknya sendir. Untuk mengeluarkan semua amarahnya Ratna Inten Dewata akhirnya pergi ke puncak Gunung Kutu. Dia menyendiri dan bertapa sambil memanjaatkan doa kepada Tuhan supaya adiknya di sadarkan, bahwa apa yang telah di perbuat Sunan Ranggalawe telah menyakiti kakaknya sendiri.
Baca Juga: Dituding Gunakan Narkoba, Ini Pernyataan Sikap Dikta Mantan Kekasih Chef Renata
Dipuncak Gunung Kutu Ratna Inten Dewata menaburkan bunga disertai segenggam tanah kering.Tidak lama setelah itu, tiba-tiba awan menebal dan suasana sangat memburuk. Mengetahui sesuatu yang dahsyat akan terjadi, Ratna Inten Dewata pun bergegass turun dari puncak gunung Kutu. Lalu gunung Kutu meletus dengan sangat dahsyat dan membumi hanguskan Kerjaan Kokorobokan.
Karena Letusan gunung tersebut menyerupai “Guntur’ maka Gunung tersebut dinamai Gunung Guntur sampai sekarang. Guntur yang berarti “halilintar” atau “petir” ini menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa Barat. Itulah Sejarah Penamaan Gunung Guntur Dan Legenda Di dalamnya. **
Sumber : kamilqarut.blogspot.com
Artikel Terkait
Kembangkan Musik di Kota Cimahi, KMC Gelar Festival Band 4 Pilar Kebangsaan
Via Vallen Berteriak Histeris Diduga Mendengar Suara Aneh di Hotel
Gibran, Pendaki Yang Hilang di Gunung Guntur Sudah Ditemukan
Pengalaman Mistis Pendaki, Gibran Tidak Merasa Hilang Karena Nggak Pernah Ada Malam
Dituding Gunakan Narkoba, Ini Pernyataan Sikap Dikta Mantan Kekasih Chef Renata