FOKUSSATU.ID- Disebut cocok jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru, Ridwan Kamil tidak mau berandai-andai.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons isu yang menyebut dirnya cocok menjadi Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Baru. Kata Ridwan Kamil tidak mau berandai-andai, karena belum ada pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo terkait namanya akan masuk dalam bursa pimpinan ibu kota baru tersebut.
"Itu kan belum ada komunikasi ya, jadi masih berandai-andai, saya belum bisa menjawab sesuatu yang masih berandai andai," ujar Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (29/1/2022).
Sementara itu, perpindahan IKN ini disebut akan jadi persoalan jika berganti pimpinan nasional. Namun, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
seharusnya meski berganti presiden, pemindahan tetap saja berlanjut.
Baca Juga: Plt Wali Kota Bandung Ajak DKM Berlomba-lomba Sejahterakan Umat
IKN Nusantara ini memang menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Nominalnya mencapai Rp 466 triliun. Durasi pembangunan juga diperkirakan mencapai 20-25 tahun ke depan.
Suharso optimis proyek ini tetap akan ber;anjut meski berganti pimpunan karena landasan hukum yang sudah ada. Di mana seluruh partai yang artinya mewakili segenap masyarakat Indonesia setuju akan pemindahan IKN. Ada kritik, akan tetapi menurutnya hal tersebut adalah bagian dari hal-hak yang harus diantisipasi.
Sebut saja mengenai pembiayaan, tata kota, pengelolaan lingkungan hidup, optimalisasi ekonomi hijau, bentuk otorita yang akan menjadi pengelola IKN tersebut hingga antisipasi perubahan iklim.
"Ini juga bukan hal yang baru bagi pemerintah. Karena ini sama dengan membangun kota baru, pemekaran seperti banyak daerah-daerah baru," ujarnya.***014