Jember, Fokussatu.id-Kegiatan pengolaan sampah sejak usia dini diperkenalkan oleh Pemerhati Alam Hijau Damai (PAHAD). Kelompok yang tergabung di Rumah Belajar Kalam Mahardhika dan Yayasan STAPA Center Jember menggelar kegiatan ini untuk mengisi liburan semester, natal dan menyambut tahun baru 2024
"Anak-anak dikenalkan pemilahan sampah botol air, gelas sekali pakai, dan sampah plastik. Sampah yang bisa direcycle disetor sebagai donasi ke bank sampah,"
ujar Mohammad Alfan “Londo”, selaku Kepala Sekolah kegiatan PAHAD kepada fokussatu. id.
Kegaiatan yang mengusung tema perubahan iklim ini dikemas dalam bantuk kemah ceria. Tema perubahan iklim dipilih karena saat ini memang terasa sekali perubahan iklim yang cukup ekstrim. Dengan tema ini anak-anak diharapkan mengerti bahwa perubahan iklim tersebut salah satu penyebabnya adalah perilaku sehari-hari dari manusia terutama dalam mengelola sampah.
Untuk itulah kepedulian terhadap lingkungan mereka diasah dengan cara melakukan pembersihan sampah di jalur pendakian bukit Watu Pecah.
"Sejak 2017, kemah ceria diadakan untuk mengajak anak mandiri dan mencintai alam sekitarnya," kata Mohammad Alfan.
Awalnya kegiatan ini, jelas dia, hanya kemah dan hiking ke Bukit Watu Pecah yang terletak di desa Ambulu. Dimulai dari 7 orang, kemah ini kemudian dilakukan secara rutin untuk mengajak anak Belajar, Bermain dan Bergembira sesuai dengan motto PAHAD.
Sempat berhenti selama pandemi, kemah ceria kembali dilaksanakan dalam 2 batch karena banyaknya banyaknya peminat. Batch 1 dilaksanakan tanggal 23-24 Desember dan batch 2 dilaksanakan tanggal 29-30 Desember di wilayah Ambulu, Jember.
Kegiatan lainnya adalah membaca nyaring agar anak bisa mencintai buku dan tidak terus menerus bermain gawai, bahkan selama melakukan kegiatan kemah anak-anak dilarang membawa gawai.
Karena itu, setelah hiking dan clean up, kegiatan selanjutnya adalah workshop handycraft yakni membuat bandana shibori, menghias tas spunbound, melukis entong, menghias pensil dan menghias kaleng bekas.
Sementara itu, salah satu orang tua peserta, Wahyuning Dyah, mengatakan bahwa kemah ini memberikan pembelajaran kemandirian dan anak-anak belajar dengan gembira serta bisa lebih menyayangi lingkungan. "Kalau bisa kegiatan dilakukan tiap tahun dan panitianya ditambah karena anak yang ikut sangat banyak," tandasnya.*** sur
Artikel Terkait
Sekda Kota Bandung Apresiasi Kewilayahan Soal Pengelolaan Sampah
Jabar Terus Gali Solusi untuk Beberes Sampah
Komunitas Kabut Indonesia Gelar Jambore Forum Bank Sampah Jawa Barat Bahas Persoalan Sampah
Keren! Bank Sampah Cisangkuy Lestari Bersama Sektor 21 Citarum Kelola Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular
Penanganan Sampah Bandung Raya Diputuskan dalam Pertemuan Jokowi-Fumio di Jepang
PENTAHELIX A-B-C-G-M, Turun Bersama Mengeksekusi Clean Up Sampah di Kawasan TAHURA