Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung Berhasil Turunkan Volume Kendaraan

photo author
- Selasa, 24 Agustus 2021 | 19:26 WIB
Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung tekan penurunan volume kendaraan (hms bdg)
Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung tekan penurunan volume kendaraan (hms bdg)

Fokussatu.id- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, penerapan ganjil genap yang diberlakukan di Kota Bandung sejak awal Agustus 2021 lalu hingga 20 dan 23 Agustus menunjukkan dampak positif bagi lalulintas di Kota Kembang.

Beberapa ruas jalan yang menerapkan sistem ganjil genap seperti Jalan Asia Afrika terlihat tidak seramai biasanya. Jika sebelum ganjil genap ada sebanyak 3.047 kendaraan per jamnya masuk ke ruas jalan ini, sekarang volume kendaaan turun pasca penetapan ganjil genap menjadi 2.111 kendaraan per jam. Bahkan, sempat mencapai 710 kendaraan per jamnya.

Begitu pula di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) yang biasa dilewati 2.070 kendaraan per jam menunjukan pengurangan menjadi 1.075 kendaraaan per jam. Dengan volume terendah mencapai 542 kendaraan perjam.

“Artinya diberlakukannya ganjil genap ini terjadi penurunan sekitar 50 persen. Lalu lintas menjadi lancar dan volumenya berkurang, kecepatan meningkat. Artinya efektif dan berhasil," ucap Ricky.

Selain menghitung dari rasio volume kendaraan, Dishub Kota Bandung juga turut menyurvei masyarakat selaku objek pengguna jalan selama pemberlakuan ganjil genap.

Survei dilakukan terhadap pengendara mobil dan sepeda motor, lalu para ojek online, sopir angkutan penumpang dan angkutan barang, serta para pengunjung. Tak kurang dari 100 pengendara dari masing-masing lokasi pemberlakuan ganjil genap, baik Jalan Asia Afrika maupun Jalan Ir. H. Djuanda.

Di Jalan Asia Afrika, persentase terbesar jawaban responden memilih kebijakan pemberlakukan ganjil genap di waktu tertentu sebanyak 38 persen.

Sebanyak 32 persen sepakat dengan penutupan jalan di waktu tertentu, dan 30 persen sisanya lebih memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen.

Untuk Jalan Ir. H. Djuanda, sebanyak 58 persen responden juga sepakat dengan pemberlakuan ganjil genap di waktu tertentu. Dan 16 persen di antaranya memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen.

Sedangkan 14 persen responden setuju penutupan jalan di waktu terentu dan terdapat 12 persen yang memilih penutupan ruas jalan total.

"Kalau kita simpulkan keseluruhannya bahwa memang sebanyak 48 persen memilih pemberlakukan ganjil genap. Kemudian penutupan total 6 persen, penutupan jalan di waktu tertentu 23 persen, penyekatan dengan pemeriksaan dokumen perjalanan 23 persen," terangnya.

Menurut Ricky, hasil evaluasi ini menjadi bahan rujukan untuk penentuan kebijakan oleh pimpinan. Namun saat ini, Kota Bandung masih dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyaakat (PPKM) sekalipun kini tengah menurun ke level 3.

"Hasil evaluasi ganjil genap ini akan kita laporkan kepada tim Satgas Covid-19 dan akan dilaksanakan rapat terbatas. Nanti masalah lanjut atau tidaknya tergantung keputusan rapat pimpinan. Tapi dari hasil survei ini, ganjil genap efektif dan kondusif," bebernya.

Sementara itu, Kepala Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana mengaku turut memantau langsung respon masyarakat di lapangan ketika diberlakukan ganjil genap. Hasilnya justru banyak yang memberikan tanggapan positif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Rekomendasi

Terkini

X