FOKUSSATU.ID - Maraknya kasus bullying terjadi di lingkungan pendidikan, tempat kerja dan di lingkungan masyarakat menjadi hal serius untuk direspon oleh pemerintah agar tidak banyak korban bullying.
Aktifis Kota Cimahi Arie Somantri sekaligus selaku Koordinator Aliansi Anti Bullying Cimahi yang didukung beberapa Ormas dan LSM Kota Cimahi mengajak kerja sama untuk berperan aktif menyosialisasikan bahaya bullying untuk anak sekolah di Lingkungan Kota Cimahi.
Arie mengatakan bercanda dengan teman merupakan hal yang lumrah. Bercanda, diyakini sebagian orang cara mencairkan suasana agar lebih rileks. Namun bercanda yang berlebihan, apalagi sampai pada tahapan mengolok-olok mengakibatkan ketersinggungan dan sakit hati, tentunya hal ini harus dihindari.
Baca Juga: Raih Hadiah Menarik dan Keren Dari Garena, Buruan Klaim Kode Redeem FF 28 Agustus 2022
Hal tersebut disampaikan Arie dalam acara audensi bersama Dinas Pendidikan Kota Cimahi, dan perwakilan kepala sekolah yang ada dicimahi. Dalam audensi terkait bullying mendapat respon positif dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Hardjono menyebutkan bahwa Bullying ini sangat berbahaya bagi anak atau korban bullying, baik secara fisik maupun psikis yang berimbas bisa berbahaya.
“Menangani Bully ini menjadi tugas kita bersama dalam mengantisipasinya dengan mengikutsertakan berbagai element dalam pengawasannya. Pasalnya bully ini mengincar bukan hanya fisik tapi psikis anak atau korban. Hal ini sangat berpengaruh sekali untuk kelanjutan hidupnya,” ungkap Harrdjono, Senin (29/08/2022)
Menurutnya dari beberapa kasus bully yang viral berimbas pada hilangnya nyawa akibat stress dan tertekan oleh pelaku bully. Ini harus menjadi bagian bagi kita untuk mengawasi hal tersebut baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan pendidikan.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI, Masyarakat Cimahi Tengah Padati Pendopo DPRD Kota Cimahi
Lanjut Hardjono mengungkapkan kami sudah melakukan beberapa langkah dalam penanganan bully dilingungan sekolah yaitu dengan menerapkan beberapa metode. Diantaranya peran aktif para guru dan komite sekolah dalam penerapan antisipasi bully dengan penerapan kurikulum merdeka nantinya. Dan dengan menanamkan kembali pancasila sebagai pembentukan karakter anak.
Hardjono mengajak kepada orang tua dan element masyarakat agar berperan aktif dalam pengawasan bully ini. Dengan hal kecil tidak mem-bully anak-anaknya dengan sebutan yang buruk. Karena menurutnya nama adalah sebuah do'a dan do'a seorang ibu lebih mustajab dari do'a nya para wali.
Bully ini menjadi tugas kita bersama dalam pengawasan dan pencegahan terjadinya bully atau perundungan. Oleh karena itu kita harus banyak menerapkan prilaku dan pembekalan akhlak kepada anak agar bully ini bisa terminimalisir.
Baca Juga: Meriahkan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI, Kecamatan Cimahi Tengah Gelar Sunatan Masal Gratis
“Dan Orang tua seyogyanya jangan brongkos keong atau menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke sekolah. Karena waktu anak di sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan waktu bersama keluarga di rumah,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Peringati HUT Ke 54 K2BF, Bio Farma Gelar Ground Breaking Green Mansion Cihanjuang
Meriahkan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI, Kecamatan Cimahi Tengah Gelar Sunatan Masal Gratis
Rayakan HUT Ke 77 Kemerdekaan RI, Masyarakat Cimahi Tengah Padati Pendopo DPRD Kota Cimahi
Buruan Klaim Kode Redeem FF 28 Agustus 2022 Banyak Hadiah Menarik dan Keren Dari Garena
Raih Hadiah Menarik dan Keren Dari Garena, Buruan Klaim Kode Redeem FF 28 Agustus 2022