Peringati Hari Air Sedunia 2022 di Kolam Retensi Andir, Kepala BBWS Citarum Ingatkan Ini Kepada Masyarakat

photo author
- Kamis, 31 Maret 2022 | 06:35 WIB
Peringati Hari Air Sedunia di Kolam Retensi Andir (Fokussatu.id)
Peringati Hari Air Sedunia di Kolam Retensi Andir (Fokussatu.id)

FOKUSSATU.ID - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ir. Bastari, M.Eng mengingatkan masyarakat untuk arif dan bijaksana dalam memanfaatkan dan menggunakan air tanah.

Kepala BBWS Citarum Bastari mengatakan hal tersebut di atas usai acara peringatan Hari Air Sedunia 2022 di Kolam Retensi Air Andir di Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung, Rabu 30 Maret 2022.

Dikatakan Bastari, gunakan air tanah sesuai kebutuhan saja, jangan sampai over eksploitasi, upayakan menggunakan air permukaan, air hujan, kurangi penggunaan air tanah.

"Air tanah ini punya fungsi lain, dia sebagai baseflow di sungai sungai, jadi pada waktu musim kemarau, air tanah keluar melalui sungai-sungai, dia menjadi baseflow sungai, di pantai dia sebagai Buffer untuk interupsi air laut, penahan air laut," katanya.

Baca Juga: Lesti Makin Dikenal Lesti Makin To The Moon

Kalau air tanah disedot terus, air laut akan masuk, sehingga air tanah akan menjadi asin. Masyarakat, boleh menggunakan air tanah, tetapi jangan berlebihan, perlu dibatasi."

Lebih lanjut dijelaskan, tema peringatan hari air sedunia, secara internation yakni turn water making invisible to visible. Artinya air tanah itu seperti tidak nyata atau tidak kelihatan, tapi sebetulnya dia kelihatan ada di dalam tanah meski secara fisik tidak kelihatan.

"Perlu kita ketahui dari catatan dunia banyak sekali pemanfaatan air tanah, 40 persen untuk irigasi dan industri itu dari air tanah, demikian juga penduduk 30 persen menggunakan air tanah, dan ini kita angkat bagaimana kita mengelola air tanah sehingga dia bisa sustainable, itu makanya tema nasional hari air nasional kali ini adalah MANTAP, Mengelola Air Tanah Berkesinambunganh atau Sustainable," katanya.

Disoal antisipasi banjir di Kabupaten Bandung Bastari mengatakan untuk periode 20 tahun ke depan sebetulnya sudah sangat signifikan berkurang.

Baca Juga: Polisi Terus Buru Tersangka Kasus Penistaan Agama Saifuddin Ibrahim

"Saya kira untuk Cekungan Bandung khususnya Bale endah dan Dayeuh Kolot sebenarnya dari perhitungan kita untuk periode 20 tahunan, sebetulnya sudah sangat signifikan berkurang," terangnya.

Sebab areal 370 ha yang tadinya setiap tahun tergenang banjir, tingginya bisa sampai 2 atau 3 meter seperti Dayeuhkolot dan Bale Endah sekarang sudah tidak seperti itu lagi.

Tepatnya, dengan selesainya terowongan Nanjung, Kali Cisangkuy, Kolam Retensi Andir dengan folder-foldernya.

"Ini sudah cukup signifikan, karena masyarakat sudah bisa merasakan sendiri, kalau ditanya ke beberapa komunitas, mereka sudah menyadari dan merasakan manfaat dari pada prasarana sumber daya yang kita bangun di daerah Bandung Selatan, ini," pungkasnya. ***014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X