FOKUSSATU.ID – Kepala Sub Kordinator Mitigasi Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sumaryono mengatakan, beberapa daerah di Jawa Barat berpotensi mengalami gerakan tanah pada bulan November ini.
Menurutnya, gerakan tanah atau longsor yang berpotensi terjadi di Jabar ini disebabkan akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Terutama di wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat.
"Bencana geologi ini seperti gerakan tanah atau tanah longsor ini 80 persen dipicu oleh curah hujan yang tinggi," kata Sumaryono dikutip PRFM News Channel.
Dia menjelaskan, beberapa wilayah di Jawa Barat memang rawan terhadap bencana. Selain longsor, banjir juga menjadi yang paling sering terjadi.
Baca Juga: Dewan Komisioner OJK Telah Mencabut Izin Usaha PT OVO Finance Indonesia
"Kalau kita melihat kelerengan dan kondisi geologi di Jawa Barat memang daerahnya berbukit dan bergunung sehingga potensi longsor tinggi," paparnya.
Sumaryono mengatakan, beberapa daerah yang berpotensi alami gerakan tanah berada di wilayah Bandung Raya, khususnya daerah-daerah yang posisinya banyak aliran air.
Dia menyebutkan beberapa daerah di Bandung Raya yang berpotensi alami gerakan tanah seperti Gunung Halu, Cililin, Pangalengan, dan beberapa titik lainnya. (***)
Artikel Terkait
Nama Ismail Marzuki Muncul di Google Doodle Sebagai Ungkapan Memperingati Hari Pahlawan
Bjb dan OJK Gelar Inklusi Keuangan
Dewan Komisioner OJK Telah Mencabut Izin Usaha PT OVO Finance Indonesia
Hadir di Google Doodle, Sosok Komponis Ismail Marzuki di Hari Pahlawan 10 November, Simak Lirik Gugur Bunga
Cocok untuk Caption dan Status Anda, 8 Link Twibbon Populer Semarakan Hari Pahlawan 10 November 2021