PMII Bicara Masalah Konsepsi Potensi di Jawa Barat

photo author
- Rabu, 27 Oktober 2021 | 12:14 WIB
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat

FOKUSSATU.ID – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada massa kepemimpinan awal tentunya tak lepas dari pemahaman dasar ideologi perihal pembawaan PMII yang akan menentukan arah gerak di berbagai ranah, mengingat pada mula pembentukkannya, PMII sudah dibenturkan dengan berbagai persoalan situasi nasional, dimana masa transisi dari orde lama ke orde baru. 

Sehingga organisasi PMII perlu menentukan arah gerak yang kedepannya akan berpengaruh terhadap penguatan nilai ideologi, maupun pelebaran sayap kaderisasi. Hal ini seperti dikatakan Calon Ketua PKC PMII Jawa Barat, Acep Jamaludin.

Setelah menentukan arah gerak kata dia, PMII mampu terlibat dalam persoalan penyelesaian konflik nasional, dimana PMII mampu menggiring masyarakat agar mau dan berani menyuarakan hak-hak yang sudah sepatutnya mereka peroleh.

Baca Juga: Pelaksanaan PTMT di Kota Bandung Dinilai Tim Monitoring Jabar Sangat Baik

"Seperti berbicara perihal HAM yang dikarenakan otorisasi pemerintahan pada masa itu, lalu dipersoalan demokrasi dimana salah satu partai mampu menguasai begitu lama sehingga menimbulkan kasus KKN yang berujung pada suara masyarakat dibungkam dan hilangnya demokrasi bangsa,"katanya. 

Namun pada fase selanjutnya kata Acep, PMII mampu menguasai berbagai macam leading sector kepemimpinan negara. Baik dari secara nasional maupun kedaerahan, diberi kepercayaan sebagai pemangku kebijakan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang berhubungan dengan rakyat. 

PMII sendiri tentunya tidak bisa lepas dari berbagai issue, baik issue secara Global, Nasional maupun Regional yakni Jawa Barat. 

Mengenai issue nasional tentunya tak lepas dari politik luar negeri bebas aktif yang pada hakikatnya bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri secara a priori pada satu kekuatan dunia, secara aktif memberikan sumbangsih baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik sengketa, dan permasalahan dunia lainnya demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri kata dia, Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan hukum dan kebiasaan internasional, yang merupakan dasar bagi pergaulan dan hubungan antar negara. 

"Politik luar negeri bebas aktif sangat berpengaruh terhadap kondisi keamanan dan pertahanan negara Indonesia, disamping itu pula negara Indonesia diapit oleh Laut China Selatan atau di kenal dengan sebutan Laut Natuna Utara yang merupakan bagian dari Samudera Pasifik yang membentang dari Selat Karimata dan Selat Malaka hingga Selat Taiwan,"ungkapnya.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Aktivitas di Ruang Publik, Begini Cara Cek Sertfikat PeduliLindung

"Laut ini memiliki potensi strategis yang besar karena sepertiga kapal di dunia melintasinya bisa di katakan juga sebagai badan air yang sangat penting secara geopolitik. Menurut tonase kapal kargo tahunan dunia, lebih dari 50% kapal kargo melintasi Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok. Lebih dari 1,6 juta m³ minyak mentah perharinya melewati Selat Malaka. Laut ini juga memiliki kekayaan makhluk hidup yang mampu menopang kebutuhan pangan jutaan orang di Asia Tenggara sekaligus cadangan minyak dan gas alam yang besar," Imbuhnya. 

Lebih lanjut kata dia, jika dilihat dari letak geo-strategisnya, Indonesia merupakan negara maritim dan terletak di jalur perdagangan internasional. Hal ini dikarenakan berada pada posisi silang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia, mengingat posisi Indonesia yang di apit langsung oleh dua benua dan dua samudera yang menjadi jalur perdagangan internasional.

"Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang juga terkenal sebagai negara agraris yang mengedepankan hasil pertanian dan perkebunan. Posisi Indonesia ini berada di kawasan Ring Of Fire yang merupakan gugusan gunung berapi yang terletak di Samudera Pasifik yang mempengaruhi tanah, sehingga menjadi subur karena endapan material yang dikeluarkan dari aktivitas gunung berapi dan Negara Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X