Bandung Menanam Jilid 3 Akan Dimulai dengan Program Rangkaian Aksi Pangan Lestari

photo author
- Kamis, 7 Oktober 2021 | 19:59 WIB
 Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar  (hms bdg)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar (hms bdg)

FOKUSSATU.ID –  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat konsep ketahanan masyarakat dengan berbagai strategi. Melalui beragam program kini pengembangan komoditas terus dilakukan. Teranyar yaitu bakal coba menggarap bawang merah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, untuk pencanangan penanaman bawang merah dengan konsep Buruan Sehat Alami Ekonomis (SAE) akan dimulai saat Rangkaian Aksi Pangan Lestari (Rapatar) di Marakes, Buahbatu pada 14 Oktober 2021 mendatang.

Gin Gin menuturkan, dalam Rapatar nanti akan menjadi gebyar beragam program DKPP. Yakni mulai kembali Bandung Menanam Jilid 3, yang akan diikuti serentak oleh 30 kecamatan dan didukung 8 kesatuan TNI sebagai rangkaian menyambut Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November.

Baca Juga: Sukses Kembangkan Buruan SAE, Bandung Jadi Wakil Indonesia di Milan Urban Policy Pact

"Rapatar itu jadi intinya program apa saja yang sudah DKPP gulirkan seperti Buruan SAE, Bandung menanam, pengadaan benih dan sebagainya terkait dengan pangan menjadi sebuah yang berkelanjutan," kata Gin Gin di Taman Dewi Sartika Bandung, Kamis, 7 Oktober 2021.

Sebagai tambahannya, lanjut Gin Gin, dalam Rapatar akan dimulai dengan pencanangan menanam bawang merah. Menurutnya penambahan komoditas ini sebagai strategi untuk mitigasi inflasi.

Gin Gin memaparkan, dari sekian banyak komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi ini diantaranya adalah cabe dan bawang merah. Sehingga penanaman bawang merah diharapkan mampu mengatasi inflasi. Karena setidaknya bisa untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

"Kalau cabe sudah berjalan cukup lama dan ini bawang merah yang akan dikembangkan sebagai salah satu komponen di Buruan SAE atau pengembangan ketahanan pangan di Kota Bandung," jelasnya.

Gin Gin menuturkan, bawang merah ini memang bukanlah tanaman yang lazim menjadi komponen urban farming. Mengingat selama ini bawang merah menjadi komoditas besar yang ditanam di lahan luas.

Namun, Gin Gin sudah sejak lama mulai mencoba pengembangan menanam bawang merah di media tanam berskala kecil. Saat acara Rapatar nanti akan dimulai pencanangannya agar bisa direplikasi di kelompok Buruan SAE lainnya yan kini sudah berjumlah 234 kelompok.

Baca Juga: Diharapkan dapat Membantu Pembangunan Kota, Pemkot Bandung Lantik Pengurus FK-KIM Periode 2021-2024

"Karena selama ini bawang merah diasumsikan ditanam di lahan cukup luas, kita akan coba di polybag atau di lahan sempit dan terbatas. Sebelumnya kita sudah coba di demplot di tempat kita, dan ini kita akan tularkan di tempat lain," bebernya.

Gin Gin menambahkan, sudah ada pihak yang siap menampung hasil penananman abwang merah. Apabila dalam pelaksanaannya nanti berhasil dan terdapat kelebihan, tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga saja.

"Khusus untuk bawang, karena ini menjadi komoditi cukup komersil dan untuk pemasok atau pengumpulnya sudah ada pengusaha yang siap untuk membeli hasil bawang," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X