200 Makam Digali, Mayat Dikafani Ulang dan Digotong Ketempat Baru, Ini Penjelasannya

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 23:50 WIB
Potongan video viral di masyarakat soal pemindahan makam di Kampung Malagas Sasak, Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. (potongan video viral)
Potongan video viral di masyarakat soal pemindahan makam di Kampung Malagas Sasak, Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. (potongan video viral)

FOKUSSATU.ID - Sebanyak 200 makam di tanah wakaf Malades, Cicalengka, Pagedangan, Kabupaten Tangerang digali untuk dipindahkan ketempat baru, oleh ahli warisnya. Tanah pemakaman --seluas 1.400 m2 ini, akan dipakai pengembang.

Prosesi pemindahan jenazah dari makam lama ke lokasi malam baru itu, viral di media sosial, karena keluarga mengangkat jenazah yang sudah terpendam cukup lama di dalam tanah dengan cara digendong.

Menurut Madsuro ketua RT 03/01, warga sudah menyetujui relokasi makam keluarga mereka. Warga takut jika makam keluarga mereka tidak direlokasi, maka akses untuk menuju makam akan tertutup oleh perluasan perumahan di sekitar makam.

Baca Juga: Janda Tajir yang Pernah Mandi Uang di Bathup, Lagi Sedih, Gagal Nikahi Brondong

Pengamatan, setelah digali, jenazah-jenazah itu dibaringkan di atas tikar dan dikafani ulang untuk dimakamkan kembali ke lahan wakaf yang lebih luas. Satu per satu, para ahli waris membopong jenazah untuk dimakamkan kembali.

Ratusan jenazah yang dibongkar makamnya, dikafani kembali dengan kain putih, dan dimakamkan kembali di tempat yang baru memberikan pemandangan bikin bulu kuduk meremang. Apalagi ketika jenazah itu satu per satu digotong langsung dengan tangan oleh ahli waris untuk dimakamkan kembali, cukup menguras emosi.

Camat Pagedangan HA Zaenudin mengatakan, tidak ada target untuk mengosongkan area makam tersebut dari pihak pengembang. Apalagi, area itu dikosongkan untuk dijadikan lahan hijau dan bukan untuk perumahan.

Baca Juga: Ditanya Soal Sahrul Gunawan, Wajah Ayu Ting Ting Merona!!!, Ini Penjelasan Irvan Gunawan

"Tidak ada target, kalau BSD masih lama bangunnya. Kalau BSD juga mungkin untuk jalan atau ruang terbuka hijau. Kalau untuk rumah nggak mungkin yah," kata Zaenudin, Selasa (5/10/2021).

Dia menjelaskan, tanah makam seluas 1.400 meter persegi itu merupakan milik warga sekitar yang telah diwakafkan dan berada di tengah-tengah kawasan pengembang. Bentuknya seperti Tanjung dan agak tinggi.

"Tanahnya tanah wakaf, milik pribadi. Tanah itu dihibahkan untuk makam saudara-saudaranya. Namanya lupa saya, ada di kantor. Tanah itu berada di tengah kawasan BSD, luasnya kurang lebih 1.400 meter persegi," jelasnya.

Tanah tersebut dikelola oleh paguyuban dan berdasarkan hasil kesepakatan antara paguyuban dan pengembang, maka diputuskan tanah makam wakaf itu dipindah ke makam besar yang berada tidak jauh dari lokasi.

"Itu sudah dimusyawarahkan untuk dipindahkan ke tanah BSD yang dekat dengan makam besar. Jadi yang tanah yang 1.400 itu dituker dengan tanah BSD 3.400 meter persegi. Jadi tiga kali lipat lebih besar," sambungnya.

Pemindahan makam ini dilakukan oleh ahli waris masing-masing. Mereka mendapat kompensasi untuk pemindahan jenazah itu. Setelah tiga hari digali, ratusan jenazah di makam wakaf itu akhirnya dipindahkan ke lokasi baru.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Rekomendasi

Terkini

X